Italia – Ficantieri, galangan kapal terbesar di Italia, telah menyelesaikan pembangunan tujuh kapal perang lepas pantai (Pattugliatore Polivalente d’Altura/PPA). Galangan kapal Riva Trigoso Ficantieri menjadi tempat peluncuran unit ketujuh kapal pesanan Angkatan Laut Italia ini. Banyak petinggi militer Italia hadir dalam peluncuran tersebut.
Setelah tujuh kapal selesai, Angkatan laut Italia hanya akan menggunakan lima unit. Dua unit lainnya akan menjadi milik Angkatan Laut Indonesia. Kesepakatan kontrak pengadaan dua unit PPA, atau dikenal juga sebagai Thaon di Revel, ini terjadi pada tahun 2023 lalu dengan nilai €1,18 miliar.
“Dalam rangka memperkuat pertahanan dan keamanan maritim, Kemhan RI dan Fincantieri telah menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal perang. Berdasarkan kontrak tersebut, pengiriman unit (Thaon di Revel) pertama akan dilakukan bulan Oktober 2024 dan unit kedua April 2025,” tulis Kemhan RI dalam akun X pada 17 April 2024.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi perihal lokasi penempatan Thaon di Revel. Namun Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, memperkirakan wilayah Selat Malaka dan Natuna akan jadi lokasi paling ideal kapal berbobot 750 ton ini.
“Wilayah itu memang membutuhkan kapal-kapal patroli berkemampuan tinggi. Untuk gelar kekuatan di sana, memang perlu kapal-kapal besar yang bobotnya 750 ton ke atas,” jelas Yoos Suryono.
Sebagai informasi, PPA atau Thaon di Revel mampu membawa 170 orang dan berlayar sejauh 5.000 mil laut. Kapal ini dengan radar AESA ini memiliki panjang 143 meter, yang artinya menjadi kapal perang terpanjang milik Indonesia. Desain kokpitnya yang menyerupai kokpit pesawat, memungkinkan pengoperasian kapal hanya dengan dua orang navigator.
Dari segi persenjataan, Thaon di Revel memiliki sederet senjata kelas atas. Sebut saja misalnya rudal permukaan ke udara (Surface to Air Missile /SAM) Aster yang memiliki jangkauan 600 sampai 1.500 km. Rudal ini mampu menghentikan serangan rudal balistik dan serangan obyek berkecepatan supersonik maupun hipersonik.
Untuk senjata anti permukaan, terdapat 1 unit meriam Oto Melara 127/64 mm Vulcano dan 8 peluncur rudal anti kapal Teseo atau Otomat Mk-2E. Bila menghadapi serangan udara, kapal memiliki 32 peluncur vertikal yang bisa membawa rudal CAMM-ER.
Menariknya, Paolo Thaon Di Revel juga bisa menyimpan 2 unit kapal cepat sekelas RHIB pada sisi kanan dan kirinya. Melihat kemampuan yang luar biasa tersebut, kapal ini sebanding dengan korvet ataupun light fregat.