Merayakan Lebaran di Indonesia identik dengan makan ketupat bersama keluarga, kerabat, dan teman-teman. Meski sangat digemari, ternyata tidak semua orang tahu cara menyimpan ketupat agar tidak cepat basi. Padahal caranya sangat mudah dilakukan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dipraktekkan.
Gunakan janur berwarna hijau kekuningan
Penggunaan janur tidak hanya sebatas pembungkus ketupat. Lebih dari itu, janur juga menentukan kualitas ketupat saat dimasak dan disimpan. Untuk hasil yang terbaik, gunakan janur berwana hijau kekuningan. Jika janur terlalu muda, ketupat mudah berair dan basi. Sedangkan jika janur terlalu tua, ketupat tidak akan matang sempurna saat dimasak.
Pilih dan takar beras dengan tepat
Selain pembungkusnya, kualitas ketupat juga ditentukan beras yang digunakan sebagai isiannya. Menggunakan beras lokal yang pulen sudah cukup untuk membuat ketupat yang bagus. Sebaliknya, menggunakan beras impor yang terllau pulen justru sangat tidak disarankan, karena ketupat akan jadi terlalu lembek. Selain itu, saat memasukkan beras ke dalam, cukup isi dua per tiga bagian saja dari pembungkus. Tujuannya agar saat matang nanti tidak terlalu padat.
Tambahkan air kapur sirih
Setelah beras dicuci bersih, campur dengan air kapur sirih agar kenyal dan tidak cepat basi. Takaran yang pas untuk campuran tersebut adalah 1/4 sendok teh air kapur sirih untuk 5 cup beras. Air kapur sirih juga digunakan untuk membuat beberapa makanan lain, semisal klepon, manisan buah, hingga kulit lumpia.
Siram air dingin dan gantung
Setelah dimasak hingga matang, siram ketupat dengan air dingin untuk membersihkan dari sisa air rebusan, kotoran, maupun lendir yang bisa membuat ketupat mudah basi. Selanjutnya, keringkan ketupat dengan cara digantung pada suhu ruang untuk meniriskan sisa air rebusan. Dengan cara ini, ketupat bisa bertahan hingga tiga hari.