Jakarta – PDI Perjuangan menyoroti pelaksaan Pemilu dan Pilpres 2024 yang tidak berjalan sebagaimana mestinya karena banyak kecurangan. Apalagi, persoalan ini sudah disinggung oleh kalangan rohaniawan, budayawan hingga cendekiawan.
Pernyataan itu disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Aria Bima saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna penutupan masa sidang IV tahun sidang 2023-2024 pada Selasa (5/3).
Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (5/3/2024). Rapat paripurna kali ini dihadiri oleh 164 orang anggota DPR. Rapat dimulai pukul 10.05 WIB.
Aria Bima meminta pimpinan DPR menyikapi wacana hak angket kecurangan Pemilu dengan serius.
“Untuk itu, kami berharap pimpinan menyikapi hal ini, mau mengoptimalkan pengawasan fungsi atau interpelasi atau angket, ataupun,” kata Aria.
Legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V ini menekankan, mengusut kecurangam pemilihan umum sangat penting untuk memperbaiki kualitas Pemilu ke depan. “Itu harus ada hak-hak yang dilakukan dengan koreksi, mengoreksi aturan-aturan kita, maupun mengoptimalkan pengawasan,” tambah dia.
Lebih jauh, Aria Bima menilai anggota legislatif seakan tidak mempunyai taring dalam mengawasi Pemilu 2024. Ia menekankan, kecurangan Pemilu sudah terlihat secara jelas.
“Kita sebagai anggota legislatif yang tidak ada taringnya, yang tidak ada marwahnya dalam pelaksanaan Pemilu hari ini. Walaupun tanda-tandanya sudah kelihatan sejak awal,” tegasnya.