Jakarta – Hari ini seluruh rakyat Indonesia menuju bilik suara, semoga Pemilu 2024 berjalan aman dan damai. Bagi relawan dan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud, tentu sudah mantap pada pilihannya, tanpa keraguan lagi. “Bagi pendukung Mas Ganjar dan Prof Mahfud, selain memastikan pilihannya saat di bilik suara, hal penting lain adalah, Pemilu 2024 harus dijaga, menjaga pemilu berarti menjaga demokrasi,” demikian keterangan Ammarsjah Purba selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
Antusiasme publik menuju TPS, adalah aset bangsa untuk keberlangsungan demokrasi di tanah air. “Kita para relawan dan segenap pendukung Mas Ganjar dan Prof Mahfud, untuk turut menjaga di TPS masing-masing, untuk meniadakan potensi kecurangan dan manipulasi suara” tambah Ammar.
Bila kita ingat kembali himbauan kalangan kampus dan akademisi, yang menyerukan harapan terselenggaranya pemilu yang damai dan tetap menjaga keutuhan bangsa. “Mari kita kawal dan jaga pemilu berlangsung tanpa politik uang dan intimidasi politik,” tegas Ammar. Rakyat harus berani memilih sesuai hati nuraninya. Memang ada biaya besar untuk menjaga demokrasi, biaya besar masih bisa ditolerir demi pemilu yang jujur dan adil. “Mari kita memilih dengan keberanian penuh, karena suara kita, pilihan kita, akan menentukan masa depan kita bersama. Kita jangan sampai kembali ke masa kegelapan seperti di masa Orde Baru,” ujar Ammar.
Suara dari kampus, para guru besar, komunitas ilmuwan/akademisi, dan gerakan mahasiswa berbagai kota (lintas kampus), sudah lebih dari cukup dalam melakukan catatan kritis atas rezim sekarang. “Mereka adalah orang-orang yang punya reputasi baik, berintegritas, dan bersuara sesuai nurani, sekadar ingin menegaskan bahwa apa yang dilakukan rezim sekarang, tidak sesuai dengan etika dan moral politik,” tambah Ammar.
Mari kita jaga demokrasi, jaga NKRI, dengan segala kemampuan yang kita miliki, salah satunya memastikan pemilu berlangsung demokratis dan tanpa manipulasi suara. Mari kita jaga Indonesia, dengan cara mengawal pemilu, serta mengingatkan dengan tegas pada pemerintah selaku pengendali penyelenggaraan pemilu, agar berlaku adil, jujur, serta tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan dan kekuasaan, “demikian Ammar menutup penjelasannya