Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut serangan yang dilakukan militan Hamas ke Israel merupakan reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang otoritas Israel yang selama ini menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, peristiwa Al-Aqsho menjadi salah satu pemicu serangan Hamas terhadap Israel.
“Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap berbagai perjanjian yang dilakukan oleh otoritas Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal. Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri. Bisa jadi, Israel akan menanggung beban yang lebih berat jika respons Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO kontra produktif,” kata Sudarnoto.
Sudarnoto mengklaim balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel justru akan menjadi momentum bagi Palestina untuk memperkuat heroisme untuk meraih kemerdekaan.
“Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya,” ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini Amerika dan NATO sedang menanggung beban akibat perubahan politik global dan juga perang Rusia-Ukraina. Oleh karena itu Amerika dan NATO sebaiknya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris.
Sudarnoto menilai cara-cara tersebut justru akan merugikan Amerika dan NATO karena selama ini tidak pernah menyatakan keberaniannya untuk menegaskan bahwa Israel adalah penjajah dan teroris.
“Justru yang harus dilakukan secara tegas adalah ikut bersama-sama dengan masyarakat internasional lainnya yang mendukung perjuangan bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina dan menghentikan imperialisme dan terorisme Israel,” ungkapnya.
“Balasan Israel yang membabi buta penuh dengan kemarahan, telah mengakibatkan kerusakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa respek kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui MER-C,” sambungnya.