Air merupakan salah satu unsur penyusun tubuh manusia. Dengan persentase sekitar 70 peren di dalam tubuh manusia, air menjadi hal yang penting untuk keberlangsungan hidup. Kurangnya kadar air dalam tubuh dapat menjadi ancaman dehidrasi dan berbahaya bagi tubuh.
Saat seseorang dehidrasi, maka akan mengalami gajala seperti pusing, kelelahan/kurang energy, buang air kecil dengan intensitas jarang, serta merasa kering pada daerah mulut, bibir, dan mata. Untuk menghindari hal itu, memperhatikan jumlah konsumsi air sangatlah penting. Maka setiap orang dianjurkan mengkonsumsi air sebanyak delapan gelas (2 liter) per hari.
Namun karena kondisi setiap orang berbeda, berapa banyak air yang sebenarnya perlu dikonsumsi setiap harinya? Jawabannya, tidak sama untuk setiap orang. Kebutuhan air setiap orang bergantung pada berbagai faktor.
Berikut ini faktor-Faktor yang mempengaruhi kebutuhan air seseorang.
1. Usia dan Berat Badan. Individu yang lebih besar sering kali membutuhkan lebih banyak air daripada individu yang lebih kecil karena mereka memiliki massa tubuh dan laju metabolisme yang lebih tinggi. Demikian pula, orang lanjut usia mungkin memiliki kebutuhan air yang lebih rendah karena perubahan komposisi tubuh dan metabolisme.
2. Tingkat Aktivitas. Jika Anda aktif secara fisik, Anda memerlukan lebih banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Baik Anda berolahraga di gym, berolahraga, atau sekadar menjalani gaya hidup aktif, tetap terhidrasi sangat penting untuk kinerja dan pemulihan yang optimal.
3. Iklim. Lingkungan yang panas dan lembab dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan, jadi jika Anda tinggal atau mengunjungi daerah beriklim hangat, Anda perlu menambah asupan air. Ketinggian juga dapat meningkatkan kehilangan cairan karena peningkatan laju pernapasan.
4. Kesehatan. Kondisi kesehatan tertentu dapat mempengaruhi kebutuhan hidrasi. Misalnya, demam, muntah, atau diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dengan cepat sehingga memerlukan peningkatan konsumsi air. Orang dengan masalah ginjal atau mereka yang menjalani pengobatan tertentu mungkin juga perlu menyesuaikan asupannya.
5. Kehamilan dan Menyusui. Wanita hamil dan menyusui membutuhkan cairan ekstra untuk menunjang kebutuhan tubuh dan bayinya.