Inggris – beberapa hari jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilu), Inggris digoyang isu adanya keterlibatan negara asing. Partai Konservatif yang berkuasa pun menyoroti hal itu, dan menyebutnya sebagai ancaman proses demokrasi.
Surat kabar harian The Times melaporkan, Ketua Partai Konservatif, Richard Holden, telah meminta Sekretaris Kabinet dan Penasihat Keamanan Nasional menyelidiki isu tersebut. Wakil Perdana Menteri, Oliver Dowden, juga memperingatkan bahwa pemilu tahun ini bakal menghadapi ancaman dari pihak-pihak yang bermusuhan.
“Ada ancaman dalam semua pemilu. Kami melihat ancaman dalam pemilu ini datang dari negara yang bermusuhan, dan berusaha memengaruhi hasil kampanye pemilu,” kata Dowden kepada Sky News.
Sejauh ini, setidaknya sudah ada lima akun Facebook yang mendapat pengawasan khusus. Masing-masing akun memiliki sekitar 190.000 pelanggan. Kelimanya aktif memposting unggahan pro-Rusia dan mendukung pemimpin Partai Reformasi Inggris sayap kanan, Nigel Farage. Para ahli mengatakan, aktivitas akun-akun Facebook itu terkait dengan Rusia. Dari penyelidikan, nampaknya alamat para pengelola akun tersebut berasal dari Nigeria dan Inggris. Kelima laman medsos itu memiliki total 190.000 pelanggan.
Pemilu Inggris pada Kamis (4/7) besok untuk menentukan Perdana Menteri selanjutnya. Persaingan akan terjadi antara Rishi Sunak dari Partai Konservatif dan Keir Starmer dari Partai Buruh. Berbagai hasil jajak pendapat menunjukkan, posisi Partai Konservatif jauh tertinggal dari Partai Buruh yang saat ini menjadi oposisi.