Qatar – Para negotiator yang diutus pemeirntah Qatar telah memberikan ultimatum kepada Hamas untuk menerima perjanjian gencatan senjata yang diusulkan oleh Amerika Serikat dan Israel. Bila menolak, Pemerintah Qatar tidak segan untk mengusir Qatar dari negara itu.
Ultimatum ini muncul sebagai hasil tekanan pemerintah Amerika Serikat kepada pihak Qatar. Namun bukan hanya Hamas, diketahui ultimatum yang sama telah lebih dulu ditujukan pada Israel. Meski terdengar tidak lazim, tindakan pemeirntah Amerika Serikat ini merupakan upaya konkrit untuk segera mengakhiri konflik Gaza yang telah berlarut-larut.
Walau didesak dengan kera, Hamas menolak memberi tanggapan. Melalui juru bicaranya, kelompok yang berkuasa di Jalur Gaza itu hanya mengatakan bahwa mereka tidak menerima atau menolak proposal tersebut. Hamas bersikeras penarikan total militer Israel dari Gaza sebagai syarat mutlak penandatanganan perjanjian perdamaian.
Tidak hanya kepada Hamas, Amerika Serikat juga terus mendesak Mesir agar menutup akses ke Gaza bila Hamas menolak proposal perdamaian. Pemerintah Mesir sendiri telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan Hamas untuk membahas masa depan Paletina. Akan tetapi, pemerintah Mesir tidak mempublikasikan hasil pertemuan itu.
Sementara perdamaian terus diupayakan, situasi di lapangan kian memburuk. Serangan berulang yang dilakukan milisi Hizbullah berpotensi membuat perang Gaza meluas. Bahkan pimpinan militer Israel telah menegaskan bakal memperluas operasi militernya. Termasuk ke Lebanon jika situasinya tidka berubah.