Israel – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berang saat mengetahui Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyetujui usulan penangkapan dirinya terkait perang Gaza. Ia menganggap perintah penangkapan itu sebagai sesuatu yang salah, membunuh demokrasi, dan bentuk dukungan terhadap tindak terorisme.
“Saya menolak dengan muak perbandingan jaksa penuntut di Den Haag antara Israel yang demokratis dan pembunuh massal Hamas,” kata Netanyahu.
“Dengan keberanian apa Anda berani membandingkan monster Hamas dengan tentara IDF (tentara Israel), tentara paling bermoral di dunia? Ini seperti menciptakan kesetaraan moral setelah 11 September antara Presiden (George W) Bush dan Osama bin Laden, atau selama Perang Dunia II antara FDR (Franklin D Roosevelt) dan Hitler,” semburnya.
Reaksi yang sama juga ditujukkan oleh Hamas karena para pimpinan puncaknya juga masuk daftar tersebut.
“Mengecam keras upaya Jaksa ICC yang menyamakan korban dengan agresor dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap sejumlah pemimpin perlawanan Palestina tanpa dasar hukum,” demikian pernyataan Hamas.
“Hamas menyerukan kepada Jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap semua penjahat perang di antara para pemimpin pendudukan, perwira, dan tentara yang berpartisipasi dalam kejahatan terhadap rakyat Palestina, dan menuntut pembatalan semua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap para pemimpin perlawanan Palestina,” kata pernyataan tersebut.
Usulan penangkapan diajukan oleh Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Karim Khan, karena perang di Jalur Gaza saat ini sudah melampaui batas. Mereka yang diusulkan ditangkap adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Di sisi lain, ia juga mengajukan penangkapan terhadap pemimpin gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar, Kepala sayap militer Hamas Mohammed Diab Ibrahim Masri, dan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh.