Jakarta – Bea Cukai berhasil mengungkap modus yang menjadi tren penyelundupan narkoba ke Indonesia. Bila dulu para pelaku menyelundupkan barang jadinya, kini bahan bakunya pun turut diselundupkan. Nanti pengolahannya menjadi barang jadi dilakukan di Indonesia.
“Apabila selama ini narkotika masuk sudah berbentuk narkotika dari luar, baik morfin metamfetamin, saat ini sudah mulai terjadi tambahan pergeseran model. Artinya mereka sudah mulai memasukkan bahan baku pembuatan narkotik,” kata Direktur Interaksi Narkotika Bea Cukai, Syarif Hidayat, pada jumpa pers di Polda Metro Jaya.
Bahan baku (zat prekursor) tersebut dikirim pemasok dari luar negeri. Berhasil masuk ke Indonesia dengan memanfaatkan kelengahan petugas pengawas, lantaran bahan-bahan ini juga digunakan dalam industri kimia dan farmasi.
Guna memperbaiki pengawaan, Bea Cukai kini telah bekerjasama dengan kepolisian dan lembaga terkait untuk mengawasi peredaran prekursor tersebut di Indonesia. Semua jalur masuk juga makin diperketat pengawasannya.
“Kalau bapak sebut jalan tikus, kami bukan hanya jalan tikus. Kami sebut setiap titik itu adalah landing spot untuk barang-barang yang masuk dari luar ke Indonesia. Kami sudah sangat bekerja keras bersama Polair dan stakeholder lain untuk melakukan penjagaan ini dan selalu ada barang-barang yang lolos,” kata dia.
“Tapi kami selalu melakukan usaha untuk memperkuat pengaman kita di laut dan juga di darat, maupun juga di pelabuhan-pelabuhan,” imbuhnya.