Kanada – Langkah pemerintah Amerika Serikat melarang warganya menggunakan TikTok kini diikuti tetangganya. Pemerintah Kanada baru-baru ini mengeluarkan imbauan agar warganya berhenti menggunaka TikTok demi keamanan negara. Direktur Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS), David Vigneault, mengatakan bahwa Cina memanfaatkan aplikasi trending tersebut untuk memata-matai negara lainnya.
“Jawaban saya sebagai Direktur CSIS adalah bahwa terdapat strategi yang sangat jelas dari pemerintah Tiongkok untuk dapat memperoleh informasi pribadi dari siapa pun di seluruh dunia,” kata David dalam sebuah wawancara dengan CBC.
Menanggapi tuduhan tersebut, Juru Bicara TikTok menilai hal itu sebagai sesuatu yang tidak berdasar. Ia juga kembali menegaskan komitmen perusahaan untuk tidak membagikan data pengguna kepada pihak manapun.
“Tidak didukung oleh bukti, dan faktanya adalah TikTok tidak pernah membagikan data pengguna Kanada kepada pemerintah Tiongkok, dan kami juga tidak akan melakukannya jika diminta,” tandasnya.
Menanggapi polemik yang terjadi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan akan mempelajari situasinya terlebih dulu dengan hati-hati. Ia juga akan mencermati alasan dan bukti yang digunakan pemerintah Amerika Serikat yang telah lebih dulu melarang penggunaan TikTok di negaranya. Setelah semuanya jelas, barulah ia akan memutuskan tindakan resmi yang akan diambil.
“Sebelum mengambil tindakan drastis, mari kita lihat tanggapan TikTok terlebih dulu,” kata Trudeau.
Namun sebelum semuanya jelas, Trudeau menyaranan warga Kanada sebaiknya mengikuti arahan dari CSIS selaku lembaga keamanan data negara.
“Menunjukkan bahwa TikTok merupakan ancaman nyata terhadap keamanan data warga Kanada, saya pikir warga Kanada perlu mendengarkan.” pungkasnya.


