Jakarta – Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan faktor penting kemajuan suatu bangsa. Untuk itu, pendidikan yang berkualitas sejak dini sangat diperlukan. Salah satunya melalui pengembangan minat baca masyarakat.
Anggota Dewan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Fahira Idris, mengatakan bahwa kedudukan buku penting dan strategis sebagai sumber pengetahuan dan mendorong banyak negara berpacu mengembangkan industri buku. Ia mencontohkan, harga buku di India dari penerbit internasional dan ternama sangat murah, bahkan tidak ada pajak untuk penerbitan buku.
“Hasilnya, India menjelma menjadi salah satu kekuatan dunia. Sumber daya mereka terutama dalam bidang teknologi informasi (TI) dan kedokteran tersebar di seluruh dunia,” ujarnya.
Jepang juga menjadi penguasa teknologi dunia karena pemerintahnya punya program menerjemahkan berbagai buku dari dunia Barat kemudian dijual dengan harga yang cukup murah. Fahira menilai, industri buku yang maju, menjadikan negara-negara tersebut menguasai ilmu pengetahuan.
Sayangnya, situai yang terjadi di indoneia justru berbanding terbalik. Jumlah produksi buku nasional yang diterbitkan rata-rata per tahun sangat timpang dengan jumlah penduduknya.
“Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat dan juga negara dengan wilayah terluas di dunia, tetapi tidak diikuti dengan pertumbuhan dan penyebaran buku yang baik,” katanya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, jumlah terbitan buku sejak 2015-2020 sebanyak 404.037 judul dengan jumlah penerbit aktif secara nasional sebanyak 8.969 penerbit. Jumlah tersebut tergolong timpang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, karena hanya menghasilkan rasio 1:514. Ketimpangan semakin besar karena distribusi buku mayoritas di Pulau Jawa.
“Kita harus akui, industri buku di Indonesia belum berkembang secara memadai, baik secara budaya, politik, ekonomi, maupun hukum sehingga industri buku juga masih lemah,” katanya.
Maka dari itu, pekerjaan rumah Indonesia ke depan adalah melahirkan ekosistem perbukuan yang kuat baik dari segi penciptaan, penerbitan, pencetakan, pendistribusian, perdagangan, pengimporan dan pengeksporan, penggunaan, pengadaan, penghargaan, kelembagaan, pengawasan, dan perlindungan.