Bahrain – Pertemuan tahunan para pemimpin negara yang tergabung dalam Liga Arab digelar di Manama, Bahrain, pada hari Kamis (16/5). Dalam pertemuan tersebeut, mereka membahas berbagai isu terkini yang terjadi di dunia Arab, mulai dari politik, keamanan, ekonomi, sosial, hingga perang antara Israel dengan Hamas yang terjadi di Gaza.
Mengenai konflik Gaza, Liga Arab merekomendasikan agar solusi dua negara dapat segera diwujudkan.
“Kami menuntut diadakan konferensi perdamaian internasional guna mengimplementasikan visi solusi dua negara,” kata Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, dalam pidatonya.
Pernyataan Gheit menguatkan kembali perdebatan mengenai status negara Palestina berdasarkan solusi dua negara, yang menjamin eksistensi Palestina yang merdeka, yang hidup berdampingan dengan Israel. Namun apapun langkah akhir yang nantinya akan disepakati, pelaksanaannya harus dilakukan secara cermat agar tidak menimbulkan persoalan baru.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik hal ini. Bahkan ia mendesak agar negara-negara anggota Liga Arab bisa berperan aktif membantu mewujudkannya. Iia juga menyalahkan Hamas atas serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
“Operasi militer yang dilakukan Hamas melalui keputusan sepihak pada hari itu, 7 Oktober, memberikan Israel lebih banyak dalih dan pembenaran untuk menyerang Jalur Gaza,” keluh Abbas.
Ahmed Al Turaifi, seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Bahrain, mengatakan kepada bahwa pertemuan kali ini harus memberikan kesatuan sikap terhadap situasi yang terjadi di kawaan.
“Sebagai warga Bahrain yang menjabat sebagai presiden tahun ini, kami menyadari bahwa pertemuan puncak ini harus mencerminkan aspirasi masyarakat Arab dalam bekerja secara kolektif untuk menyelesaikan masalah geopolitik di kawasan pada saat yang sangat sensitif,” kata Al Turaifi.