Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan meminta pemindahan lokasi pengungsian agar jauh dari jalur lahar dingin.
Risma sapaan karibnya menjelaskan telah mempelajari sisi vulkanologi dan jalur lahar dingin Gunung Marapi sehingga menyimpulkan lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman karena masih merupakan jalur lahar dingin.
“Saya sampaikan ke Pak Bupati, Pak Dandim, Bu Kapolres dan Walinagari agar kita bisa berpindah tempat pengungsian. Kita semua tidak ingin ada korban lagi,” kata Mensos Risma
Ia menambahkan hingga Rabu (15/5), Kementerian Sosial telah mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana, yakni Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman.
Adapun logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji 7.900 paket, lauk pauk siap saji 3.900 paket, makanan anak 2.760 paket, kasur 1.420 lembar, matras 54 lembar, velbed 90 unit, selimut 1.650 lembar, family kit 1.320 paket, dan kids ware 1.260 paket.
Selain itu, pihaknya menyalurkan pula sandang dewasa 1.212 paket, sandang anak 1.230 paket, pembalut 528 paket dan pampers 99 paket. Di samping itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan 685 tenda gulung, 119 tenda keluarga portable, 36 tenda serba guna, 3 lampu sorot, 5 genset, serta 2 unit toilet portable.
Oleh karena itu, Risma menyebutkan total bantuan yang telah disalurkan Kementerian Sosial sejauh ini senilai Rp5,5 miliar.
Berbagai bantuan tersebut dikerahkan dari BBPPKS Padang, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Sentra Budi Perkasa Palembang, Sentra Abiseka Pekanbaru, Sentra Alyatama Jambi, Sentra Dharmaguna Bengkulu, Sentra Insyaf Medan dan Sentra Bahagia Medan.
Ia menegaskan pihaknya akan terus memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi karena stok bantuan yang tersedia sangat memadai.