Amerika Serikat – Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menaikkan tarif barang impor asal China. Juru bicara pemerintah mengatakan hal itu dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan dagang pemerintah China yang dianggap “tidak adil”.
“Praktik-praktik perdagangan yang ‘tidak adil’ dari China terkait transfer teknologi, kekayaan intelektual, dan inovasi itu mengancam banyak bisnis dan para pekerja Amerika. China juga membanjiri pasar global dengan ekspor harga rendah yang dibuat-buat,” jelasnya.
“Tindakan ini untuk melawan praktik perdagangan tidak adil Cina yang ditargetkan dengan hati-hati pada sektor-sektor strategis, yakni sektor yang sama di mana AS melakukan investasi bersejarah di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menciptakan dan mempertahankan lapangan kerja dengan gaji yang baik,” lanjutnya.
Daftar barang yang terkena regulasi ini sangat panjang. Mulai dari semikonduktor, baterai, kemasan baterai, hingga beberapa produk logam dan mineral. Selain itu, peralatan medis seperti respirator dan masker wajah serta jarum suntik yang selama ini dibebaskan dari tarif impor juga masuk daftar.
Sektor yang paling terdampak adalah mobil listrik asal China. Tarif impor yang semula hanya 25 persen, kini naik menjadi 100 persen. Itu pun belum ditambah biaya lain-lain. Tidak hanya menaikkan tarif impor, pemerintah Amerika Serikat juga melakukan pembatasan impor terhadap beberapa jenis barang.
Jika dicermati, banyak bagian dari perubahan ini sebenarnya bertujuan menghambat pertumbuhan China di sektor energi terbarukan, terutama baterai dan mobil listrik. Banyak pihak meyakini isu soal China akan menjadi salah satu tema penting dalam pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang.