Amerika Serikat โ Para ilmuwan menemukan sebuah asteroid berukuran 340 meter melaju di orbit yang akan dilalui bumi. Dari hasil pengamatan, asteroid tersebut diperkirakan berumur sekitar 4,6 milyar tahun dan bergerak dengan kecepatan 29,98 km/detik.
Melihat lintasan yang dilaluinya, asteroid yang dinamakan Aphopis ini berpotensi bertabrakan dengan bumi sekitar tahun 2029 mendatang. Bila tabrakan benar-benar terjadi, dampak kerusakan yang ditimbulkannya akan mencakup area seluas sebuah kota. Namun, para ilmuwan menambahkan, peluang terjadinya tabrakan adalah 2,7 persen.
European Space Agency (ESA) menjelaskan bahwa pemantauan yang dilakukan NASA Goldstone Deep Space Communication Complex dan Green Bank Observatory berhasil mengambil sejumlah data penting tentang lintasan orbit dari asteroid Apophis. Hasilnya, memang benar kalau pada 2029 nanti Apophis akan melintasi orbit bumi dengan jarak 32-35.000 kilometer, atau sepuluh kali lebih dekat dari jarak bumi dengan bulan.
Akan tetapi, pakar astronomi Paul Wiegert dan Benjamin Hyatt mengatakan Apophis akan bertemu astroid Xanthus sekitar bulan Desember 2026. Meski tidak sampai bertabarakan, perjumpaan tersebut diyakini bakal berpengaruh pada arah orbit Apophis. Perubahan orbit ini akan menjauhkan Apophis dari orbit bumi. Meski begitu, tetap diperlukan analisa lebih jauh sebelum mendapatkan kesimpulan akhir.
NASA, badan antariksa Amerika Serikat, pada hari Selasa (07/05) kemarintelah menyiapkan sebuah pesawat luar angkasa untuk diluncurkan menuju Apophis. Misi ini diberi nama Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, and Security โ Apophis Explorer (OSIRIS-APEX). Pesawat luar angkasa ini akan mengambil sampel dari Apophis sembari mempelajari asteroid tersebut.
Misi yang akan berjalan pada 2 April 2029 mendatang dan pesawat luar angkasa tersebut direncanakan mendarat di asteroid pada 13 April 2029. Kemudian, OSIRIS-APEX akan beroperasi selama 18 bulan di sana. Peralatan yang digunakan terdiri atas instrumen pencitraan, spektrometer, sampai laser altimeter yang diharapkan bisa memetakan permukaan asteroid sembari mencari tahu susunan kimianya.


