Sulawesi Utara – Pihak pengelola bandara Sam Ratulangi mengumumkan bahwa penutupan operasional diperpanjang hingga hari Sabtu (4/5) pukul 18.00 WITA. Perpanjangan penutupan ini sebagai akibat belum kondusifnya kondisi Gunung Ruang yang ada di Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Abu erupsi masih berada di sekitar bandara, sehingga dikhawatirkan bakal mengganggu penerbangan.
“Kami memperpanjang Notam (notice to airmen) penutupan Bandara Sam Ratulangi karena sebaran abu vulkanik Gunung Ruang masih berada di seputar Bandara Samrat,” kata Humas Bandara Sam Ratulangi, Yanti Pramono.
Yanti mengatakan bahwa penutupan bandara sejak hari hari Selasa (30/4) hingga Jumat (3/4) kemarin telah berdampak pada 104 penerbangan dan 11.345 penumpang. Namun demikian, ia mengingatkan penutupan ini dilakukan atas alasan keamanan.
“Puluhan ribu penumpang ini harus menjadwalkan kembali penerbangannya, atau mengambil pengembalian (refund) ke pihak maskapai,” kata Yanti.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental terkini, Gunung Ruang menunjukkan aktivitas pada tanggal 3 Mei 2024 hingga pukul 18.00 WITA. Gempa letusan, gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, gempa tektonik jauh, serta tremor masih terus terjadi meski dengan energi relatif kecil.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meminta penduduk di sekitar Gunung Ruang tidak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif. Sedangkan penduduk yang bermukim di wilayah Pulau Tagulandang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius enam kilometer.
Kemudian, penduduk di Pulau Tagulandang khususnya yang bermukim di dekat pantai agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.