Israel – Hanya beberapa jam setelah serangan Iran ke wilayah Israel, Kabinet Perang Israel mengadakan pertemuan darurat. Topik bahasan utamanya adalah bagaimana cara membalas serangan Iran.
Benny Gantz, salah satu pensiunan militer yang hadir di rapat tersebut, sempat mengusulkan melakukan serangan balik ke Iran menggunakan kekuatan militer. Namun usul ini ditentang keras oleh peserta rapat yang lain, termasuk Ketua Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi. Meski begitu, rapat memastikan Israel akan tetap melakukan pembalasan dengan cara dan waktu yang akan ditentukan kemudian. Apapun pilihannya, Israel tidak ingin menjadikan pembalasnanya sebagai pemicu perang dengan skala lebih luas.
“Israel mempertahankan semua pilihannya. Kami berhak melakukan segala upaya, dan kami akan melakukan segalanya untuk membela negara ini,” kata juru bicara pemerintah, David Mencer, saat konferensi pers.
Seperti diketahui, Iran melakukan serangan ke wilayah Israel pada hari Minggu (14/4) dini hari menggunakan drone kamikaze dan rudal. Serangan itu berhasil dipatahkan oleh sistem pertahanan udara Israel. Sementara beberapa negara sekitar dilaporkan menembak jatuh beberapa drone Iran yang melintasi wilayah udaranya, karena dianggap bisa membahayakan warganya.
Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan Iran menembakkan sekitar 300 drone peledak, rudal jelajah dan rudal balistik. Namun 99% di antaranya dicegat oleh Israel, didukung oleh AS, Inggris, Yordania, dan pasukan sekutu lainnya.
Kabinet Perang adalah suatu forum yan dibentyk pada 11 Oktober 2023, lima hari setelah perang Israel melawan Hamas. Anggotanya adalah Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu; Menteri Pertahanan Yoav Gallant, mantan Kepala Staf Umum Benny Gantz serta Gadi Eizenkot , Ron Dermer, dan Aryeh Deri yang dikenal sebagai pengamat.