Israel – Serangkaian serangan roket yang diluncurkan dari Lebanon menyerang wilayah Israel utara pada haru Minggu (14/4) dini hari. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencatat setidaknya ada sepuluh roket ditembakkan ke wilayah Israel. Hal ini langsung memicu alarm peringatan di wilayah Galilea Atas. Namun sampai saat ini belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa.
“Tembakan rudal besar-besaran diarahkan ke Galilea, bersamaan dengan beberapa sirene yang berbunyi di tengah kekhawatiran akan penetrasi pesawat ke wilayah Israel,” tulis harian Israel, Maariv.
Serangan dari Lebanon juga melanda wilayah Dataran Tinggi Golan, bagian wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel. Suara sirene peringatan bahaya berbunyi di wilayah itu setelah sekitar 25 roket terdeteksi datang dari wilayah Lebanon. Sampai saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut, apakah roket-roket itu berhasil dijatuhkan atau tidak.
IDF menyatakan serangan dari wilayah Lebanon itu terjadi tidak lama setelah Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Penduduk di permukiman Ortal dan Sha’al langsung melakukan prosedur pengamanan diri begitu alarm peringatan bahaya berbunyi.
Belakangan, kelompok Hizbullah dari Lebanon mengatakan sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam serangan ini. Mereka mengklaim serangan dilakukan menggunakan puluhan roket Katyusha yang menargetkan posisi artileri.
Sebelumnya, pada Jumat (12/4) waktu setempat, Hizbullah mengklaim kelompoknya menembakkan puluhan roket ke posisi pasukan artileri Israel sebagai respons atas serangan Israel baru-baru ini dan sebagai dukungan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
Serangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah marak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.