Jakarta – Pemerintah Malaysia memberikan tarif tol gratis bagi para pemudik selama dua hari, yaitu pada tanggal 8 dan 9 April 2024. Kebijakan ini berlaku untuk semua kendaraan pribadi Kelas 1 di seluruh jalan tol Malaysia. Keputusan berani ini dilakukan oleh pemerintahan Malaysia untuk memudahkan mereka ketika mudik.
Malaysia memang mirip dengan Indonesia, budaya mudik jadi kebiasaan tahunan ketika lebaran tiba. Menanggapi antusias warga yang bermobilisasi ke daerah-daerah bukan pusat kota ini, pemerintah Malaysia dengan berani memberikan kebijakan penggratisan tarif tol ini. Alexander Nanta Linggi, Menteri Pekerjaan Umum Malaysia mengatakan bahwa “Tarif tol gratis berlaku hanya untuk kendaraan golongan satu. Kendaraan golongan tersebut mencakup semua mobil pribadi, tidak termasuk taksi. Tarif tol berlaku untuk kelas kendaraan lain, seperti truk, taksi, dan bus.”
Pernyataan itu dilengkapi oleh wakilnya, Datuk Seri Ahmad Maslan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Malaysia. Ia mengatakan bahwa “Jika kita mengumpulkan biaya untuk dua hari tersebut, pemerintah menghabiskan sekitar 38 juta ringgit Malaysia untuk membayar 33 perusahaan konsesi jalan raya di negara ini. Itu sekitar 19 juta ringgit Malaysia per hari,”
Ia juga menegaskan bahwa ini merupakan keputusan kabinet yang telah didiskusikan bersama, dan keputusannya sudah final. Jika kembali dengan tujuan awalnya, pemerintah Malaysia berharap dengan program ini warga Malaysia bisa merasa diringankan bebannya dan bisa memperlancar alur dan arus mudik ketika Hari Raya Idulfitri 1445 H. Diperkirakan, program ini akan memudahkan 2,1 juta kendaraan, meningkat dari jumlah kendaraan pada hari sibuk biasa, sekitar 1,82 juta kendaraan. Untuk memperlancar arus mudik sebanyak 4.500 personel polisi dan gabungan tentara akan menjaga dan memastikan kelancaran mudik.
Sementara yang terjadi di Indonesia adalah sebaliknya, tak ada potongan harga sepeser pun. Bahkan ada isu kenaikan harga untuk Tol Pekanbaru – Dumai. Berita mengenai gratisnya tol di Malaysia ini memang cukup viral dan terlontarlah pertanyaan soal negara tetangganya, Indonesia, apakah akan menerapkan hal serupa. Satu nama yang terlintas untuk menjawab pertanyaan ini adalah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR RI bersama Menteri PUPR, Basuki menyatakan bahwa” Itu kan investasi, investor. Saya pun nggak bisa merintah,” ujarnya.
Di saat yang bersamaan, Basuki juga menyebut bahwa sejumlah Badan Usaha Jalan Tol, akan mengeluarkan inisiatif potongan harga jelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya Tol TransJawa, yang bisa mencapai 20%, namun ini semua masih rencana.
Sistem di Indonesia, tol dimiliki oleh investor bukan sepenuhnya milik pemerintah, sehingga diskon itu bersifat sukarela dari perusahaan, bukan sebuah instruksi dari pemerintah. Namun semoga ada potongan harga yang bisa diberikan agar perjalanan mudik jauh lebih menyenangkan dan hemat.