Washington DC – Tesla secara resmi menaikkan harga jual mobilnya model Y di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Untuk pasar Amerika Serikat, kenaikan harga di kisaran US$1.000 akan mulai berlaku mulai 1 April 2024. Sedangkan di Eropa, harga mengalami kenaikan hingga €2.000 (sekitar Rp34 juta). Harga baru itu akan mulai diterapkan per 22 Maret 2024 mendatang.
“Ini masalah penting dalam manufaktur: pabrik perlu produksi berkelanjutan untuk efisiensi, tetapi permintaan konsumen bersifat musiman,” kata CEO Tesla, Elon Musk melalui akun media sosial X pada hari Senin (18/3).
Keputusan Tesla ini merupakan kebalikan dari program diskon besar-besaran yang diterapkan tahun lalu di berbagai negara. Misalnya pada Maret 2023, harga model Y di Amerika Serikat didiskon US$3.000 dan Model 3 didiskon US$2.000. Sementara Model 3 dan Model Y yang dijual di China mendapatkan insentif 34.600 Yuan. Diskon berupa produk asuransi mobil sebesar 8.000 yuan dan 10 ribu yuan untuk mengganti cat. Tesla bahkan berencana menawarkan pembiayaan preferensial waktu terbatas untuk mobil Y sebesar 16.600 yuan.
Alih-alih menaikkan angka penjualan, program diskon besar-besaran jusru berdampak buruk bagi Tesla. Dalam laporan tahuannya, Tesla melaporkan penjualan mobil hasil produksinya mengalami penurunan drastis.
Saat ini Tesla juga sedang mematangkan rencana memproduksi Redwood, kendaraan listrik generasi terbarunya. Namun dengan kondisi yang terjadi sekarang, hal itu kemungkinan besar malah akan makin menurunkan tingkat penjualan.