Manila – Pasukan militer Filipina terlibat kontak tembak dengan militan lokal di Marawi. Juru bicara militer Filipina Kolonel Louie Dema-ala mengatakan, bentrokan itu terjadi di area hutan dekat kota Munai di Pulau Mindanao pada Minggu (18/2) waktu setempat. Akibat bentrokan tersebut, dilaporkan enam tentara Filipina dan satu militan tewas. Sementara empat tentara Fiipina lainnya mengalami luka.
“Ini merupakan bagian dari operasi melawan Dawlah Islamiyah. Sayangnya, kami mengalami korban jiwa,” ucap Dema-ala seperti dilansir AFP pada hari Senin (19/2).
Kelompok Dawlah Islamiyah merupakan salah satu dari kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State (ISIS). Kelompok ini yang bertanggung jawab atas pengeboman misa Katolik di Marawi pada 3 Desember 2023. Kejadian itu menewaskan empat orang dan melukai puluhan orang lainnya. Militer Filipina mengatakan bahwa 10 anggota Dawlah Islamiyah tewas bulan lalu, termasuk pemimpin mereka yang bernama Khadafi Mimbesa yang diyakini sebagai dalang utama pengeboman itu.
Rentetan serangan terhadap bus-bus, gereja-gereja Katolik, dan pasar umum telah menjadi ciri kerusuhan yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir di wilayah selatan Filipina.
Pemerintah Filipina sebenarnya telah menandatangani pakta perdamaian dengan kelompok pemberontak terbesar di negara tersebut, Front Pembebasan Islam Moro, pada tahun 2014 lalu. Kesepakatan itu memang mengakhiri pemberontakan bersenjata mematikan di wilayah tersebut. Namun kelompok-kelompok militan kecil setempat menentang perjanjian damai itu, termasuk militan yang terkait ISIS.