Jakarta – Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto meminta para relawan dan pendukung menunggu hasil penghitungan manual Pilpres 2024, yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.
Andi mengungkapkan, hasil penghitungan manual KPU akan membuktikan kepastian integritas dan keadilan proses pelaksanaan Pemilu 2024. Selain itu, TPN Ganjar-Mahfud terus mencermati hasil quick count dan exit poll, yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
“Hasil quick count dan hasil exit poll merupakan salah satu instrumen yang kami lihat. Tapi, tentunya, hasil finalnya harus menungggu perhitungan manual yang nanti akan difinalisasi bersama antara Paslon 01, 02,03, pada akhir Maret 2024,” kata Andi saat melakukan pemantauan hasil quick count di Posko Relawan Mahfud MD, Jakarta.
Andi mengatakan, belum dapat memutuskan bahwa hasil quick count merepresentasikan demokrasi telah berjalan baik di negara ini. Sebab, pada hari pencoblosan 14 Februari 2024, TPN menerima cukup banyak laporan adanya indikasi kecurangan di lapangan.
Menurut Andi, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis bersama tim juga terus menganalisa laporan dan video terkait adanya pelanggaran.
“Itu yang sedang kami cermati, bahwa kami mengamati laporan-laporan dan video yang beredar. Ada hasil dari rapat-rapat di daerah tentang apa yang terjadi. Itu kami cermati. Bang Todung sudah mengumpulkan timnya untuk menganalisa laporan-laporan itu. Semoga yang di awal proses Pemilu 2024 ini, yang kami sebut sebagai awal dari mendung demokrasi, bisa menghasilkan Pemilu demokratis dan komitmen kita yang mengawal prosesnya secara baik,” lanjut Andi.
Terkait pertemuan dengan pihak lain, mantan Gubernur Lemhanas itu menyatakan, bahwa itu merupakan bagian dari konsolidasi demokrasi yang melampaui kepentingan individu maupun partai politik tertentu.
“Kalau kepentingannya sama tentang mengawal demokrasi akan ada pertemuan-pertemuan itu, seperti yang berkali-kali disebut Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Pemilu 2024 lebih besar dari hanya sekadar memenangkan Ganjar-Mahfud, tapi, memastikan konsolidasi demokrasi,” tegas Andi.
Sementara itu, Dewan Pakar Politik TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam mengungkapkan, dinamika politik Indonesia baru dapat dilihat setelah penghitungan manual KPU selesai, pada akhir Maret 2023.
“Kita tidak boleh mendahului. Semua ini kan hanya usaha supaya masyarakat terhindar dari spekulasi dan dugaan-dugaan lainya. Exit poll dan quick count kalau diniatkan, itu adalah upaya mengontrol proses pemilu dari penyelewengan. Untuk melihat dan memantau proses Pemilu di negara yang demokrasinya belum kuat, butuh waktu,” ujarnya.
Hikam menjelaskan, metode quick count diciptakan oleh sebuah organisasi masyarakat sipil NAMFREL berkedudukan di Filipina untuk pemilu bebas.
Merujuk pada hasil quick count, Hikam menilai kemenangan PDI Perjuangan dalam perebutan kursi di parlemen sebagai sebuah kemenangan besar sehingga konstelasi politik di parlemen akan berubah. Apalagi, jika PDI Perjuangan menjadi oposisi, masyarakat sipil akan merasa memiliki teman.
“Kalau PDI Perjuangan menjadi oposisi, masyarakat sipil akan merasa mempunyai teman. Jadi, nggak perlu lagi repot-repot bergerak. Dinamikanya kita lihat setelah semua settled. Bagaimana kinerja pemerintahan yang baru dan masyarakat sipil tidak akan diam, mereka akan memutuskan apa, saya tidak tahu. Tapi pada akhirnya masyarakat sipil akan melakukan gerakan serta adanya produksi film yang sangat kritikal. Pemerintah baru nantinya juga harus melihat dan mendengarkan pergerakan seperti itu,” pungkas Hikam. ()