Manama – Sistem keamanan Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat yang berbasis di Timur Tengah dibobol peretas yang menyebut diri Al-Toufan. Peretas berhasil mengambil beberapa dokumen yang berisi gambar dan peta detil pangkalan militer Amerika Serikat yang ada di Bahrain. Sebagai bukti, sebagian dokumen itu dipublikasikan di internet.
“Apa yang kita miliki lebih besar, dan akan menjangkau mereka [yang] peduli dan mendukung… operasi Poros Perlawanan melawan Poros Kejahatan Amerika. Kebocoran tersebut ditujukan untuk para pahlawan perlawanan yang gagah berani dan terhormat di Palestina, Lebanon, Yaman dan Irak, dan para syuhada yang saleh… dalam perjalanan menuju Yerusalem,” kata Al-Toufan dilansir sebagaiman dilansir dari Press TV (13/2).
Jatuhnya beberapa dokumen ke tangan peretas membuat militer Amerika Serikat was-was. Pasalnya, hal itu berpotensi membahayakan navigasi maritim di Asia dan Timur Tengah. Komandan Armada Kelima Amerika Serikat Laksamana Madya Brad Cooper belum berkomentar tentang hal ini.
Ini bukan kali pertama Al-Taofan beraksi. Pada bulan Desember 2023, platform intelijen ancaman FalconFeedsio melaporkan peretas asal Bahrain ini pernah meretas beberapa perusahaan perusahaan dan instansi Israel. Di antaranya Otoritas Inovasi Israel, Toyota Israel, Kementerian Kesejahteraan dan Jaminan Sosial, IKEA Israel, perusahaan keamanan siber dan geo-intelijen Max Security, dan maish banyak lagi.
Sebulan sebelumnya, Al-Taofan juga melalukan serangan siber ke berbagai situs web Israel dan sumber media berbahasa Ibrani. Mereka menyusup ke Kementerian Urusan Militer “Israel” dan kemudian membuang sejumlah besar data ke akun Telegram Cyber Toufan. Data tersebut termasuk nama-nama tentara reguler Israel dan tentara cadangan beserta pangkat, nomor dinas, serta tempat tinggal mereka.