Bangladesh – Otoritas kesehatan Bangladesh melaporkan untuk pertama kalinya mendeteksi sub-varian baru dari COVID-19. Menurut keterangan dari Direktur Epidemiology, Disease Control and Research (IEDCR) dr. Tahmina Shireen, JN.1 ditemukan dari hasil uji sampel yang dilakukan pada lima pasien Covid dari luar dan dalam kota Dhaka.
“Strain JN.1 ditemukan pada lima pasien COVID-19 yang tidak memiliki riwayat perjalanan apa pun,” kata Tahmina kepada wartawan pada hari Kamis (18/1).
Dengan adanya informasi ini, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS) Bangladesh meminta pihak berwanang melanjutkan program vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama, kedua, dan booster (ketiga dan keempat). Bahkan seorang pejabat pemerintah menyatakan pemerintah Bangladesh sduah berencana memberikan 250 juta dosis vaksin COVID-19 pada tahun depan.
Sementara itu, Sekretaris Divisi Layanan Kesehatan Bangladesh Jahangir Alam mengatakan bahwa setengah dari suntikan vaksin ini akan diberikan sebagai dosis keempat tahun 2024 ini. Sisanya akan diberikan pada tahun 2025. Ia menambahkan, upaya vaksinasi baru akan memprioritaskan pekerja garis depan dan individu dengan kerentanan kesehatan di tengah kekhawatiran akan munculnya varian JN.1 dari COVID-19.
Pada bulan Desember 2023 kemarin, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan sub-varian ini dapat menyebar dengan cepat. Terutama saat musim dingin tiba. Namun gajala yang ditimbulkan tidak parah dan tidak menyebabkan kematian.