Kendal – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan, pemasangan baliho salah satu pasangan Capres-Cawapres bertuliskan “Kartu Tani Hilang” di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng) adalah bentuk serangan terhadapnya.
Saat diwawancara wartawan usai berkunjung ke PT Sari Tembakau Harum di Kabupaten Kendal, Rabu (17/1/2024), Ganjar mengaku melihat ada baliho bertuliskan “Kartu Tani Hilang.”
Capres berambut putih itu menuturkan, bahwa baliho bertuliskan “Kartu Tani Hilang” terpasang pasca Debat Pertama Pilpres 2024, saat Capres Nomor 2, Prabowo Subianto mempertanyakan kepadanya persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi di Jateng.
Menurut dia adalah keliru bila menganggap kelangkaan pupuk bersubdisi hanya terjadi di Jateng, karena persoalan yang sama juga ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Ganjar adalah Gubernur Jateng selama 10 tahun, periode pertama 2013-2018 dan dilanjutkan pada periode kedua 2018-2023.
“Seperti hari ini, saya melihat ada baliho pasangan capres yang “Kartu Tani Dihapus.” Sebenarnya itu serangan buat saya yang dulu pada Debat Pertama Pak Prabowo pernah bertanya kepada saya soal pupuk langka di Jawa Tengah. Kan, keliru karena pupuk langka di mana-mana dan hal ini harus dijelaskan ke publik,” ujarnya.
Menurut Ganjar, pupuk subdisi langka karena memang pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan petani.
Persoalan Kartu Tani ini muncul pasca Debat Pertama Pilpres 2024, pada Selasa (12/12/2023). Saat itu, Prabowo menyinggung persoalan kelompok rentan di Indonesia tidak hanya menimpa perempuan, anak, dan disabilitas. Kelompok tani dan nelayan juga termasuk kelompok rentan.
“Kelompok rentan itu juga termasuk para petani dan nelayan, saya dapat (informasi) itu, setelah keliling khususnya di Jateng. Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk, banyak yang mengeluh dengan Kartu Tani,” kata Prabowo di acara debat pertama Capres-Cawapres Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Merespons hal tersebut, Ganjar memberikan sanggahan bahwa kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya terjadi di Jateng.
“Pak Prabowo, saya harus mengingatkan, pupuk langka terjadi di Papua, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara. Pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kaltim, Pak,” kata Ganjar menjawab Prabowo.