Palembang – Pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen terhadap pencegahan dan pengentasan kasus stunting. Dalam rangka hal itu, Ganjar-Mahfud pun menjajikan pemberian insentif bagi para kader Posyandu.
Hal itu disampaikan Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, saat bersilahturahmi dengan 1500-an Kader Posyandu di Kebon Gede, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/1/2024). Kegiatan ini dalam rangka lanjutan Safari Politik Siti Atikoh ke Lampung-Palembang.
“Karena Ganjar-Mahfud itu sangat mengapresiasi perjuangan dari ibu-ibu yang ada di Posyandu ini, dari tim visi misi yang menyusun program itu insyaAllah kalau Ganjar-Mahfud mendapatkan amanah, ini nanti akan ada insentif untuk kader Posyandu,” kata Atikoh.
Menurut Atikoh, selama ini kader-kader Posyandu sudah sangat luar biasa dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting, namun tetap kurang diperhatikan.
“Padahal kader Posyandu yang menjadi tulang punggung keberhasilan program-program ya. Dari Puskesmas minta data ke Posyandu. Dari Dinas minta data ke Posyandu. Ketika ada program-program vaksin, yang dimintai tolong Posyandu,” tuturnya.
Untuk itu, kata Atikoh, Ganjar-Mahfud melihat perlunya kader Posyandu diberikan insentif. Terlebih juga untuk mendukung munculnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Ya walupun ibu-ibu ini lillahita’ala untuk kebaikan masyarakat, tapi tetap mau ya bu ya kalau dikasih insentif ya? Nanti akan diperjuangkan karena kita tahu ibu-ibu dan bapak-bapak yang sebagai kader Posyandu itu lah garda terdepan untuk kesehatan masyarakat yang berkualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Atikoh menyampaikan, jika pemberian insentif sangat penting. Daripada anggaran negara habis untuk menanggung beban BPJS mengcover penyakit yang degeneratif seperti diabetes, hingga hypertensi.
“Tapi Insyaallah ini adalah bentuk dari support, bentuk dari penghargaan pasangan Ganjar-Mahfud untuk para kader Posyandu yang ada di seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Jumlah Posyandu di seluruh Indonesia lebih dari 330 ribu dengan jumlah kader satu setengah juta, kalau ini diberikan insentif tidak terlalu membebani negara karena investasi kita adalah investasi kesehatan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Atikoh aktif berinteraksi dengan para kader Posyandu. Sejumlah kader pun sangat antusias bersilahturahmi dengan Atikoh.