Hamamatsu – Di awal 2024 ini, Diaspora Indonesia yang berdomisili di Jepang tergabung di Dewan Pimpinan Luar Negeri Jaringan Kemandirian Nasional (DPLN JAMAN) Jepang mengirimkan ‘surat terbuka’ untuk masyarakat Indonesia.
‘Surat terbuka’ ini ditulis oleh Jefri Sugianto yang mewakili Diaspora Indonesia lainnya. Jefri merupakan salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) berprofesi sebagai Engineer/Specialist in Humanity/International Services, lulusan D3/S1 Teknik dari salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan manufaktur di wilayah Kota Hamamatsu Prerektur Shizuoka, Jepang.
Jefri mengungkapkan bahwa surat yang ditulis merupakan bentuk ungkapan keprihatinan terhadap situasi nasional di Indonesia terkini, khususnya terhadap keberlangsungan kehidupan demokrasi di Indonesia. Karena itulah, Diaspora Indonesia di Jepang memutuskan memberi dukungan kepada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD agar dapat memenangkan kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
‘Surat terbuka’ itu berisi seruan agar masyarakat Indonesia jangan memilih pemimpin hanya karena ia pandai beretorika saja, apalagi sampai menggunakan isu ras atau agama.
“Jangan juga memilih pemimpin yang bicaranya mencla-mencle atau tidak memiliki komitmen, serta tidak konsisten terhadap ucapannya sendiri. Jangan juga memilih pemimpin hanya karena tampang,” tulis Jefri.
Ia menambahkan, masyarakat juga harus mempelajari rekam jejak atau ‘track record’ dari seorang calon pemimpin yang akan memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
“Pilihlan pemimpin yang lurus, konsisten, bersih dan punya komitmen kuat terhadap pembangunan kesejahteraan masyarakat, memiliki komitmen yang kuat terhadap penegakan hukum, pemberantasan korupsi tanpa takut akan hal-hal yang akan merintanginya. Demi tercapainya Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045 yang adil dan makmur,” ujar Jefri.
Diaspora Indonesia juga mengapresiasi simbol ‘tiga jari’ Ganjar-Mahfud sebagai wujud penegakan demokrasi di Indonesia.
Pertama, ‘Taat pada Tuhan’ karena sebagai ciptaan Tuhan kita tentunya harus patuh terhadap perintah dan larangan-larangannya.
Kedua, ‘Patuh pada Hukum’ karena hukum harus ditegakkan dan dipatuhi tanpa ada keberpihakan agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur.
Ketiga, ‘Setia pada Rakyat’, karena kedaulatan tertinggi ada pada rakyat. Jadi, setiap keputusan dan kebijakan yang dibuat seorang pemimpin haruslah berpihak kepada rakyat
Adapun isi “Surat Terbuka Diaspora Indonesia di Jepang’ sebagai berikut:
“Dunia mengawali tahun yang baru dan Indonesia akan memilih pemimpin yang baru.
Indonesia tidak butuh pemimpin yang pandai beretorika, apalagi yang menggunakan sandiwara agama untuk mencapai tujuannya.
Indonesia tidak butuh pemimpin yang mencla mencle, yang hanya menjual tampang gemoy untuk menutupi tragedi masa lalunya.
Indonesia hanya butuh pemimpin yang lurus, selurus peluru yang melesat menembus rintangan untuk mengenai targetnya.
Kami nun jauh di negeri matahari terbit, menitip doa dan harapan, untuk Indonesia yang maju, adil dan makmur.
Mari kita satukan tekad dan satukan suara, jangan sampai ada pilihan kedua, supaya tidak ragu memilih nomor tiga.
Dengan ‘TIGA JARI’ kuikatkan ‘TIGA JANJI’:
Taat pada Tuhan, sebagaimana seorang hamba kepada Penciptanya.
Patuh pada hukum, agar tercipta masyarakat yang adil dan makmur.
Setia pada rakyat, karena kedaulatan tertinggi ada pada rakyat.”