Jakarta – Sebanyak 120 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda Maritime Task Force (Satgas KONGA MTF) XXVIII-O di bawah pimpinan Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu diberangkatkan ke Lebanon pada Senin (11/12). Satgas KONGA MTF merupakan salah satu unit tugas dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang seluruhnya terdiri dari prajurit TNI Angkatan Laut. Nantinya mereka akan berada di daerah penugasan selama sekitar satu tahun.
Satgas ini terdiri dari tiga matra, di antaranya 32 Perwira, 51 Bintara dan 20 Tamtama, serta di dalamnya terdapat wanita TNI. Selain itu, ada juga 4 Perwira Penerbang (Pilot dan Copilot), 1 Flight Engineers, 4 Air Crew, 1 Perwira Kesehatan, 1 Perwira Intelijen, 1 Perwira Psikologi, 1 Perwira Penerangan, 1 Perwira Hukum, 1 Bintara Kopaska dan 1 Bintara Penyelam.
Upacara pelepasan pasukan dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Dermaga Markas Komando (Mako) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta. Saat memberi arahan, Panglima mengaku sangat bangga dengan kesiapan TNI AL dalam menjalankan peran diplomasi militer di dunia Internasional sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB.
“Eskalasi ketegangan militer di sekitar laut Mediterania, terkait dengan adanya kehadiran kapal perang negara lain akan menjadi salah satu tantangan yang harus dapat diatasi secara profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan operasi perdamaian dunia. Selain itu, potensi bahaya asimetris di laut, seperti pembajakan dan perompakan, yang setiap saat dapat memicu instabilitas perdamaian antara Lebanon dan Israel, perlu menjadi perhatian dari Satgas MTF KongaXXVIII-O/UNIFIL dalam melaksanakan tugasnya,” kata Panglima.
Terkait risiko terkena dampak konflik, seluruh anggota Satgas MTF XXVIII-O selalu disipilin dalam memperhatikan dan menjalankan arahan pimpinan.
“Saya ingin kembali mengingatkan doktrin kita di daerah operasi bahwa tidak ada sejengkal pun tanah di daerah operasi yang aman. Oleh karena itu, Dansatgas (Komanan Satgas) bersama seluruh jajarannya untuk selalu saling mengingatkan, selalu waspada, dan siap siaga,” tandas Panglima.
Panglima menutup rangkaian acara dengan melepas tali tambang yang mengikat KRI Diponegoro-365 yang mengangkut para prajurit. Perjalanan mereka akan melintasi perairan di kawasan Timur Tengah yang sedang memanas akibat konflik Israel – Hamas dan Houthi – Hizbullah.