Cilacap – Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) dikenal sebagai tempat memenjarakan narapidana kelas berat, bahkan sejak zaman kolonial Belanda. Nusakambangan merupakan tempat pemenjaraan narapidana terorisme (napiter), gembong narkoba, hingga pelaku kriminal kelas berat lainnya.
Nusakambangan juga dikenal sebagai ‘Pulau Kematian’, tempat mengekskusi para terpidana mati. Sejumlah terpidana mati kasus kejahatan berat di eskusi di sana. Antara lain gembong narkoba Freddy Budiman, terpidana bom Bali: Amrozi, Ali Gufron, dan Imam Samudra.
Calon Presiden (Capres) 2024, Ganjar Pranowo, ke depan ingin menjadikan Nusakambangan juga sebagai penjara khusus maximum security untuk para pejabat korup. Hal itu dilakukan untuk memberikan hukuman yang setimpal dan efek jera bagi koruptor.
Sikap tegas itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan mahasiswa saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jumat (8/12/2023). Gagasan Ganjar ini mendapat reaksi positif dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, akademisi dan juga rakyat jelata.
Akademisi Fakultas Hukum Atmajaya Yogyakarya (UAJY), Dr. Al Wisnubroto mendukung gagasan itu yang dinilainya merupakan bagus untuk memberikan efek jera bagi pelaku korupsi. “Saya mengapresiasi, bahwa itu merupakan suatu kepedulian Mas Ganjar dan Prof Mahfud berkait dengan pemberantasan tindak pidana korupsi,” ucapnya.
Wisnu juga mengapresiasi komitmen dan langkah pencegahan yang sudah dilakukan Ganjar semasa masih menjabat sebagai gubernur di Jawa Tengah. Antara lain pencegahan antikorupsi melalui pendidikan dengan menerapkan kurikulim antikorupsi di sekolah.
Dukungan serupa disampaikan masyarakat akar rumput. Misalnya, Yosi Andrian (21), seorang penjaga gerai Pertashop di Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. Ia mengatakan sangat setuju dengan ide Ganjar, agar para terpidana korupsi dipenjara di Lapas Nusakambangan.
“Biar kapok. Dipenjara bareng penjahat-penjahat kelas berat. Dengan pengamanan super ketat di sana,” katanya Sabtu (9/12/2023).
Senada disampaikan Suhatmi (58), pedagang nasi kuning di Pasar Pakem, Sleman. Ia sangat setuju dengan niat capres berambut putih itu untuk memenjarakan para napi korupsi di Nusakambangan.
“Kita rakyat kecil susah cari uang. Mereka enak-enak korupsi. Kami sangat setuju koruptor dihukum berat dipenajrakan di tempat yang sulit diakses,” katanya.
Diketahui, Pulau Nusakambangan memiliki lapas super maximum security. Lapas itu bernama lapas Karanganyar. Lapas itu terletak ditengah belantara hutan Nusakambangan dan hanya ada satu akses jalan menuju lokasi tersebut.
Untuk menuju ke lapas itu harus menempuh jarak 14 kilometer dari Pelabuhan Sodong, Pulau Nusakambangan. Memasuki kawasan Lapas Karanganyar disambut pintu gerbang otomatis.
Petugas yang berjaga memeriksa ketat tamu yang mengunjungi lapas itu. Kawasan Lapas juga tidak terjangkau sinyal telepon seluler (ponsel).
Dari sisi luar, lapas untuk narapidana beresiko tinggi juga dikelilingi tembok lapas berlapis tiga dan pagar kawat yang dialiri listrik. Pemeriksaan untuk masuk ke dalam lapas sangat ketat. Pengunjung harus melewati pemeriksaan x-ray.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo, menegaskan ingin menjadikan Lapas Nusakambangan sebagai penjara pejabat koruptor. Hal itu dilakukan untuk memberikan hukuman yang setimpal yang memiliki efek jera.
Diungkapkannya, Nusakambangan adalah pulau kecil di Cilacap, Jawa Tengah yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Lapas di sana untuk napi kelas kakap dan tidak ada fasilitas mewah.
“Tempatnya terpencil jauh dari mana-mana, masih banyak semak belukar,” kata Ganjar di hadapan ribuan mahasiswa saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jumat (8/12/2023).