Jakarta – Menjelang hari natal dan tahun baru (Nataru) harga bahan pokok seringkali menjadi perhatian utama masyarakat. Sebab, seringkali lonjakan harga beberapa bahan pokok terjadi saat jelang natal dan tahun baru.
Beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga pokok menjelang natal dan tahun baru antara lain adalah peningkatan permintaan, keterbatasan pasokan dan spekulasi harga.
Maka dari itu, menjelang Natal dan Tahun Baru, harga kebutuhan pokok selalu merangkak naik.
Hal ini terjadi di berbagai kota di Indonesia, termasuk Palangka Raya, Yogyakarta, Tabanan, dan Jakarta. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain beras, cabai, telur, daging, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng.
Melansir dari berbagai sumber, salah seorang pedagang di Pasar mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok seperti beras ayam potong, bumbu dapur, telur bebek, dan minyak goreng mulai merangkak naik menjelang Natal dan Tahun Baru.
Hal serupa juga terjadi di Yogyakarta, di mana harga cabai, beras, dan telur mengalami kenaikan.
Di Tabanan, kenaikan harga terjadi pada bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan ayam potong. Sementara di Jakarta, harga beras, telur, daging, cabai, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng juga mengalami kenaikan.
Namun meskipun begitu, pemerintah daerah terus melakukan monitoring dan operasi pasar untuk mengendalikan kenaikan harga.
Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, misalnya, bekerja sama dengan Tim Satgas Pangan untuk melakukan monitoring langsung ke lapangan dalam rangka mengawasi harga bahan pokok di tingkat pasaran.
Hal serupa juga dilakukan di Yogyakarta, Tabanan, dan Jakarta, di mana pemerintah daerah terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok dan melakukan operasi di berbagai pasar untuk menjaga ketersediaan dan stabilnya harga bahan pokok.
Keterbatasan pasokan bahan pokok, baik akibat faktor alam seperti cuaca buruk dan musim kering atau el nino maupun faktor lain seperti gangguan distribusi, dapat menyebabkan kenaikan harga.
Direktur Segara Institute Piter Abdullah Redjalam mengatakan, tahun ini Indonesia dihadapkan pada kondisi cuaca ekstrim dan El Nino yang menyebabkan masalah gagal panen pada sejumlah bahan pokok.
Di sisi lain, terjadi kenaikan permintaan bahan pokok terjadi menjelang perayaan natal dan tahun baru.
“Secara siklus memang pada bulan Desember (harga) mengalami kenaikan,” kata Piter di Jakarta, mengutip dari Kompas, Jumat (8/12)
Selain itu, kebijakan pemerintah terkait impor, ekspor, subsidi, dan regulasi harga juga dapat memengaruhi kenaikan harga bahan pokok.
Misalnya, pembatasan impor atau ekspor bahan pokok tertentu dapat memengaruhi ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar domestik.
Kenaikan harga pokok menjelang Natal dapat memengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk terus memantau dan mengendalikan kenaikan harga bahan pokok, serta memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup dan harga yang stabil menjelang Natal dan Tahun Baru.