Jakarta – Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo -Mahfud MD, Aris Setiawan Yodi menegaskan, pasangan Ganjar – Mahfud memiliki kecocokan dan saling melengkapi. ‘Chemistry’ atau ikatan batin di antara keduanya semakin baik, terutama pada isu hukum dan pemberantasan korupsi. Menilik rekam jejaknya, Ganjar lekat dengan berbagai upaya penanganan korupsi. Hal tersebut sudah dibuktikannya saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Modal ini diyakini menjadi kekuatan penting Ganjar – Mahfud pada rangkaian debat capres-cawapres jelang Pemilihan Presiden 2024.
“Sebagai gubernur dua periode, Ganjar menggaungkan slogan ‘Ora Ngapusi, Ora Korupsi’ (tidak menipu, tidak korupsi),” kata Aris.
Pernyataan itu disampaikan Aris dalam jumpa pers yang digelar di Media Center TPN Ganjar – Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat. Selain Aris, hadir juga Y. Tomi Aryanto (Direktur Eksekutif, Direktorat Komunikasi Informasi dan Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud), Candra Irawan (Wakil Direktur Direktorat Saksi dan Pengamanan Hasil Pemilu TPN Ganjar-Mahfud), dan Lisa Elfena (LO di KPU / Perwakilan TPN Ganjar Mahfud).
Aris menekankan, slogan ‘Ora Ngapusi, Ora Korupsi’ mampu melahirkan budaya antikorupsi dan membawa perubahan pada perilaku jujur serta disiplin pejabat serta aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Tengah. Slogan itu benar-benar Ganjar wujudkan sampai akhir masa jabatan. Bahkan mobil dinas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dipasangi stiker bertuliskan “Nek Aku Korupsi Ora Slamet (Kalau Aku Korupsi, Tidak Akan Selamat)”.
Sementara itu, lanjut Aris, Mahfud identik dengan pemahaman dan ketegasannya dalam hal penegakan hukum. Pengalamannya sebagai Menteri Pertahanan (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001), serta Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013), serta Menko Polhukam saat ini membuktikan kapasitasnya tidak perlu diragukan untuk memperbaiki penegakan hukum di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif, Direktorat Komunikasi Informasi dan Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Y. Tomi Aryanto, menambahkan, kalau bicara soal visi-misi, tentu saja semua kandidat capres-cawapres pasti bagus-bagus, karena visi-misi itu disusun oleh tim yang bekerja dengan masing-masing pasangan calon. Tetapi, ia menuturkan, jangan-jangan ada calon yang tidak mengerti visi misinya sendiri, karena itu diharapkan semua bisa ditampilkan secara menyeluruh dalam debat.
“Jangan lupa, pada debat capres-cawapres di pemilu sebelumnya, ada calon yang tidak tahu apa itu TPID (Tim pengendalian Inflasi Daerah). Padahal hal itu masuk dalam visi misinya,” tandas Tomi usai mengikuti pertemuan dengan KPU, Rabu, 6 Desember 2023.
Berikut jadwal debat capres-cawapres selengkapnya:
Debat I (Selasa, 12 Desember 2023)
Tema : Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.
Debat II (Jumat, 22 Desember 2023)
Tema : Pertahanan, Keamanan, Geo Politik, dan Hubungan Internasional.
Debat III (Minggu, 7 Januari 2024)
Tema : Ekonomi (Kerakyatan dan Digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Infrastruktur.
Debat IV (Minggu, 21 Januari 2024)
Tema : Energi, SDA, SMN, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, dan Agraria, dan Masyarakat Adat.
Debat V (Minggu, 4 Februari 2024)
Tema : Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-COVID Society), dan Ketenagakerjaan.