Jakarta – Keadilan dan keseteraan. Itulah dua hal yang dijanjikan Anies Baswedan kepada masyarakat ketika berkunjung ke Gereja Mawar Saron di Kelapa Gading, Jakarta Utara (30/11). Anies hadir di sana dalam rangka menjadi pembicara seminar pada Musyawarah Besar IX Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia (PGPI).
Seusai acara, capres nomor urut satu ini langsung menemui wartawan yang sudah sedari tadi menanti. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut menjaga kerukunan antar umat beragama di Jakarta. Khususnya selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur.
Tentang kehidupan beragama, ditegaskannya bahwa semua pemeluk agama punya hak yang sama. Oleh karenanya ia memperlakukan semua umat beragama secara adil dan setara, termasuk pada umat kristiani. Termasuk penggunaan fasilitas-fasilitas yang ada untuk kegiatan keagamaan.
“Dari mulai berbicara tentang pembiayaan, di mana waktu itu ada program BOTI, bantuan operasional tempat ibadah. Itu diberikan kepada semua tempat ibadah. Semua agama. Kemudian juga untuk pekerja-pekerja keagamaan di rumah-rumah ibadah,” ungkapnya.
Juru bicara Timnas AMIN (Anies- Muhaimin), Billy David Nerotumilena mengungkapkan program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) telah terbukti di Provinsi DKI Jakarta selama Anies menjabat Gubernur. Bila pasangan AMIN menang, program ini akan dibawa ke tingkat nasional.
Sementara itu, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia (PGPI), Jason Balompapueng mengatakan pihaknya tidak hanya mengundang Anies. Capres lain juga diundang hadir. Itu karena PGPI merupakan aras gereja nasional yang netral. Oleh karenanya, PGPI membebaksan seluruh anggotanya untuk memilih capres-cawapres yang sesuai dengan hati nurani masing-masing.
“Kami PGPI merupakan aras nasional yang tentu akan berdiri di antara semua tapi kami memberikan kebebasan kepada semua anggota di seluruh Indonesia untuk memilih,” kata pendeta GBI Jemaat Gading Griya Lestari ini.