Jakarta – Mobil ibaratkan rumah kedua bagi sebagian orang. Aktivitas padat, membuat banyak barang pendukung, termasuk obat-obatan pribadi, ditaruh di kabin mobil.
Namun, tak banyak yang mengetahui jika menaruh obat di dalam mobil amat berbahaya. Hal ini diungkap oleh Apt. Nurchasanah, S.Farm dari Instalasi Farmasi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Ia tak menyarankan orang-orang menyimpan obat di dalam mobil. Alasannya adalah suhu di kabin kendaraan yang sangat tidak stabil.
“Baiknya tidak disimpan di mobil, harusnya tidak digunakan lagi karena kita tidak tahu yang terjadi pada obat tersebut, karena sudah meninggalkan lama, tidak dipantau juga,” ujarnya, Rabu (22/11)
Jika sudah terlanjut menyimpan obat-obatan di dalam mobil, Nurchasanah mengingatkan, untuk memeriksa dulu kondisinya, Ini bisa terlihat dari bentuk fisiknya, kemudian kenali juga risiko perubahan bau.
“Kalau misalnya ditaruh di mobil dalam jangka waktu lama, mobil sendiri suhunya tidak stabil, rata-rata panas misal AC tidak dinyalakan walau disimpan di basement yang tidak ada matahari, baiknya tidak digunakan kalau ada perubahan bentuk atau bau,” jelas dia.
Sementara itu, mengutip dari laman National Library of Medicine, telah banyak dilakukan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui suhu di dalam kabin mobil. Hal ini dilakukan guna mengetahui dampaknya bagi pengguna kendaraan.
Suhu kabin maksimum dalam kondisi panas berkisar antara 41 derajat Celcius hingga 76 derajat Celcius. Ketika memasuki musim semi, suhu di dalam kabin mobil bisa 10 derajat Celcius bisa lebih sejuk.