Jakarta – Ruang kerja Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pius Lustrilanang disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron belum mau membeberkan keterkaitan penyegelan ruang kerja Pius Lustrilanang dengan perkara yang sedang ditangani KPK.
Sebelumnya, Anggota BPK Achsanul Qosasi juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2020-2022.
Penetapan tersangka dan penahanan dilakukan setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) memanggil Achsanul Qosasi untuk dimintai keterangan pada Jumat (3/11).
“Apa benar penyegelan saudara Pius Lustrilanang berkaitan dengan perkara Kemenkes kah atau di Kemendikbud kah, sekali lagi untuk yang karena perkara ini masih berjalan, tentu kami belum dapat menyampaikan keterkaitannya dengan perkara yang mana,” ujar Ghufron di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (13/11).
Profil Pius Lustrilanang
Pius Lustrilanang dikenal sebagai aktivis asal Palembang dan politikus Partai Gerindra. Saat ini, Pius merupakan anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Nama Pius sempat populer pada akhir tahun 90an, ketika dia melapor ke Komnas HAM tentang penculikan dan penyekapan yang dialaminya selama 2 bulan, yang dilakukan oleh orang-orang tak dikenal.
Masa itu adalah saat sebelum kejatuhan Presiden Soeharto, yang diwarnai kegaduhan politik dan keamanan. Banyak terjadi peristiwa penculikan dan kasus orang hilang. Sebagai seorang aktivis, Pius aktif sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Indonesia untuk Amien dan Mega (SIAGA). Begitu kerasnya tekanan yang dialaminya sehingga ia pergi ke Belanda untuk menghindari terulangnya kejadian buruk menimpanya kembali.
Pius Lustrilanang lahir pada 10 Oktober 1968 dan berasal dari keluarga intelektual yang bukan aktivis. Ayahnya yang berdarah Minang, Djamilus Zainuddin adalah seorang Profesor yang jadi Guru Besar di Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya Palembang.
Pius menempuh pendidikan S1 jurusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan (1995) yang kemudian mendorongnya berkarier di dunia politik. Pius melanjutkan S2 di Universitas Indonesia dengan jurusan Ilmu Kepolisian (2006) dan S3 Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya (2018).
Pada pemilu tahun 2009 Pius berhasil menjaring suara yang cukup untuk mengantarkannya duduk di kursi DPR RI periode tahun 2009-2014. Jabatan lain yang dipegang oleh Pius adalah CEO dari PT Brigass Trilanang Security.
Pada tahun 2023, Pius Lustrilanang memperoleh gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Jenderal Soedirman dalam bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah.