Jakarta – Capres Ganjar Pranowo mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo menggantikan Anwar Usman.
Ganjar pun mengucapkan selamat bekerja kepada Suhartoyo untuk jabatan baru yang diembannya sebagai Ketua MK.
“Selamat bekerja,” ujar Ganjar di E Hotel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (9/11).
Ganjar berharap Suhartoyo dapat mengemban amanah. Selain itu, dia juga berharap terpilihnya Suhartoyo dapat mengembalikan marwah MK.
“Mudah-mudahan bisa membawa marwah MK kembali seperti semula,” tuturnya.
Sebelumnya, MK telah memilih pimpinan baru pengganti Anwar Usman yang diberhentikan oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK) karena melanggar kode etik berat.
Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK yang baru menggantikan Anwar Usman. Hal itu disampaikan hakim konstitusi Saldi Isra dalam konferensi pers usai Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH).
Saldi Isra sendiri diberikan amanah oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK) untuk memimpin RPH pemilihan Pimpinan MK yang baru.
“Yang disepakati dari hasil kami tadi adalah untuk menjadi Ketua MK ke depan adalah Bapak Suhartoyo,” kata Saldi Isra di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (9/11).
Saldi mengatakan dirinya sempat menjadi kandidat sebagai Ketua MK bersama Suhartoyo.
“Tadi kami sudah melakukan Rapat Permusyawaratan Hakim secara tertutup dengan agenda melakukan pemilihan pimpinan sesuai dengan putusan MKMK yang diucapkan beberapa hari yang lalu. MKMK mengamanatkan kepada Wakil Ketua untuk memimpin proses transisi pemilihan Pimpinan Mahkamah Konstitusi yang baru dan tadi pagi dihadiri oleh 9 hakim konstitusi mulai dari pukul 09.00 kami sudah bermusyawarah dan mengeluarkan pandangan masing-masing secara bergilir dan setelah itu kita sampai pada titik masing-masing hakim konstitusi menyebut nama siapa yang diinginkan untuk menjadi ketua, karena posisi yang kosong adalah posisi ketua maka siapa yang diinginkan menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi,” ucap Saldi.
“Setelah semua secara bergilir 9 orang termasuk saya yang memimpin sidang dan akhirnya pertemuan tadi memunculkan 2 nama, memunculkan 2 nama. Satu, karena yang lain menyatakan tidak bersedia menjadi ketua sehingga memunculkan 2 nama, nama yang muncul itu adalah satu, secara berurutan ya, Saldi Isra karena S-nya itu setelah itu a, saya sendiri, yang kedua itu S lagi Bapak Dr Suhartoyo. Nah itu 2 nama yang muncul,” imbuhnya.