Jakarta – Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengatakan trah Soekarno membangun karir politik dari bawah hingga akhirnya menduduki sejumlah jabatan penting di Republik ini.
Djarot mencontohkan, Megawati Soekarnoputri digembleng dari bawah hingga akhirnya bisa menjadi ketua umum PDIP.
“Betul bahwa ibu Mega itu (anak) Bung Karno, tapi beliau melalui proses penggemblengan di dalam politik itu dari bawah. Dan ketika Bung Karno sudah wafat, puluhan tahun. Bu Mega itu masuk PDI 86, sebagai anggota DPR ya,” kata Djarot dalam sebuah diskusi di Kawasan Matraman, Jakarta.
Sementara untuk Puan Maharani, kata Djarot, sama dengan proses yang dilalui Megawati. Puan juga digembleng PDIP dari bawah dan dicalonkan menjadi ketua DPR RI setelah Megawati lengser sebagai presiden RI.
“Terus ada yang mengatakan bagaimana dengan mbak Puan? Sama. Mbak Puan juga dari bawah. Mbak Puan dicalonkan sebagai anggota DPR RI itu ketika Ibu Mega sudah bukan Presiden, tidak lagi berkuasa ya kan. Jadi itu by proses juga. Dari DPR RI dan suaranya terbanyak sehingga kemudian ditugaskan sebagai Menko PMK, dari bawah juga,” kata Djarot.
“PDIP itu anti loh membikin dinasti itu. Contohnya suami istri, misalnya, tidak boleh dicalonkan menjadi anggota DPR atau legislatif di tingkatan yang sama. Misalkan saya sebagai caleg dari Sumut, istri saya juga anggota DPR, itu enggak boleh. Jangankan di satu dapil, beda dapil enggak boleh,” sambungnya.
Djarot pun menyinggung soal isu yang berkembang di masyarakat soal dinasti politik Presiden Jokowi. Menurutnya, setiap orang memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Namun, tetap harus memperhatikan etika dan memiliki batasan.
“Ini kalau masalah dinasti dari keturunan. Tapi bagaimana kita sekarang ini di masyarakat berkembang ‘ini Jokowi bangun dinasti’. Ya ketika dia berkuasa, betul di dalam proses demokrasi itu semua orang itu punya hak untuk dipilih dan memilih. Tapi ada etikanya, ada batas-batasnya, ada prosesnya ya,” ucapnya.