JAYAPURA (Limapagi.id): Bencana kelaparan melanda Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
“Korban terdampak kelaparan ada di 13 kampung, yang penduduknya 15 ribu jiwa,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy pada Rabu (25/10/2023) di Jakarta.
Menurut Muhadjir, bencana kelaparan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan itu akibat gagal panen imbas cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Sebelumnya, bencana kelaparan akibat gagal panen juga terjadi di tiga distrik yakni Agandugume, Lambewi, dan Oneri, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Fenomena embun beku dan kabut es yang melanda wilayah tersebut membuat umbi yang menjadi makanan pokok masyarakat menjadi busuk dan tak bisa dikonsumsi.
Sementara itu Pemerintah segera mengirim bantuan logistik untuk menangani bencana kelaparan.
“Pemerintah Kabupaten Yahukimo sudah menetapkan status tanggap darurat sehingga BNPB langsung turun untuk memberikan bantuan. Saat tanggap darurat ini, kami akan mengirimkan logistik dan anggaran yang bisa langsung digunakan,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto selepas rapat tingkat menteri di Kemenko PMK, Jakarta.
Suharyanto mengatakan bantuan yang akan dikirimkan berupa beras sebanyak 20 ton, makanan siap saji 10 ribu bungkus, biskuit protein 10 ribu bungkus, serta anggaran operasional sebesar Rp1 miliar.
“Kita siapkan satu pesawat untuk mengangkutnya. Karena di sana medannya sangat berat dan dari satu titik ke titik lain, satu daerah ke daerah lain, itu hanya bisa menggunakan jalur udara,” kata dia.
Menurut dia, bantuan tersebut merupakan dukungan awal. Nantinya, BNPB akan berkoordinasi dengan pemda setempat serta Kemensos mengenai kebutuhan barang pendukung lainnya.
BNPB juga akan mengirimkan bantuan untuk rumah-rumah yang terkena longsor di Distrik Anggruk dan Penggama, Kabupaten Yahukimo. n (ANT)