Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) Dr. Tubagus Hasanuddin meminta kepada Budi Arie agar menanggalkan jabatannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI. Hal ini sebagai imbas dari dukungannya kepada satu calon presiden yang dinyatakan secara terang-terangan.
TB Hasanuddin yang merupakan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan, Menkominfo adalah jabatan strategis yang dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
“Budi Arie secara terang-terangan di ruang publik menyatakan dukungannya kepada salah satu capres. Hal tersebut adalah perbuatan yang tidak elok dan melanggar etika seorang menteri atau pejabat publik,” tegas TB Hasanuddin.
“Pejabat publik diamanatkan bekerja untuk publik, bukan sibuk mendukung capres,” imbuhnya.
Menurut tokoh Sunda ini, selain tidak elok, keberpihakan Budi Arie terhadap satu capres sangat berpeluang menimbulkan praktik abuse of power (penyalahgunaan wewenang) melalui posisinya sebagai Menkominfo.
“Kemenkominfo punya kemampuan untuk mengendalikan konten digital yang beredar di masyarakat. Hal tersebut berpotensi digunakan sebagai alat propaganda dan manipulasi informasi untuk memenangkan calon presiden yang didukungnya,” tuturnya.
Hasanuddin juga meminta konten-konten di internet harus diawasi menjelang Pemilu 2024. Lembaga yang berwenang itu adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurutnya, Kemenkominfo punya andil strategis dalam mewarnai baik atau buruknya Pemilu, termasuk Pilpres 2024.
Sebab, oleh undang-undang, Kemenkominfo diamanahi untuk mengawasi konten-konten digital di internet. Maksudnya, agar tidak ada konten-konten yang melanggar hukum dan beredar di masyarakat.
“Tapi kenyataannya masih banyak konten merusak, merugikan rakyat bahkan membahayakan negara,” kata Hasanuddin.
“Kemenkominfo tidak banyak menunjukkan upaya serius menjalankan amanat undang-undang ini. Menterinya justru punya kepentingan terhadap konten-konten yang sesuai dengan permainan politik yang sedang dijalankannya,” pungkasnya.