Papua – Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyerahkan sembilan kerangka tentara Jepang korban Perang Dunia (PD) II kepada pemerintah melalui Kemendikbudristek. Penyerahan dan pengembalian kerangka tentara Jepang ini sebagai tindak lanjut kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
“Setelah penyerahan kepada pemerintah Indonesia, kerangka akan menjalani identifikasi. Setelah itu akan ada penyerahan kepada keluarga melalui Pemerintah Jepang,” ujar Asisten 1 Sekretaris Daerah Biak Numfor, Semuel Rumaikeuw.
“BRIN bersama pihak Jepang segera mengkaji untuk menentukan DNA, asal usul, dan mengidentifikasi apakah rangka ini benar tentara Jepang atau bukan. Hasilnya nanti akan memastikan nama dan keluarganya secara terperinci,” jelasnya.
Berdasarkan catatan sejarah, perang Dunia II terjadi pada kurun waktu 1939-1945. Saat Jepang menguasai Papua, Biak menjadi salah satu basis pertahanan tentara Jepang melawan gempuran Sekutu. Ada sekitar 3.000 tentara Jepang gugur saat bersembunyi dalam goa Jepang Binsari, Kabupaten Biak Numfor. Eksplorasi oleh Tim Teknis Gabungan Indonesia dan Jepang pada 20-30 Mei 2024 berhasil menemukan tempat itu beserta sembilan kerangka yang ada.
“Terlepas dari sejarah masa lalu, tentunya upaya ini merupakan misi kita untuk memuliakan manusia. Sekaligus pengingat agar tidak terulang pada masa mendatang,” kata Dirjen Kebudayaan Kemendikdbudristek, Hilmar Farid.