Jakarta – Isu munculnya poros ketiga pada Pilgub Jakarta mengemuka usai PKS menyatakan resmi mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman. Tentang isu bakal hadirnya PDI Perjuangan sebagai poros ketiga, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya mengusung poros rakyat.
“Dulu ada poros tengah untuk menjegal kepemimpinan Bu Mega. Tapi kami jadi poros rakyat sajalah. PDI Perjuangan bergerak untuk menyerap aspirasi rakyat dan kami tidak pernah kehilangan stok pemimpin, karena partai selalu melakukan kaderisasi. Ada Pak Pramono Anung, Pak Hendi, Pak Andika, Pak Eriko, Charles Honoris, dan sebagainya. Semua telah kami siapkan dengan baik,” kata Hasto.
Soal adanya usulan untuk mendukung Anies Baswedan, Hasto menegaskan PDI Perjuangan tidak mengabaikan setiap usulan yang datang. Meski begitu, partai harus mempertimbangkan semuanya baik-baik, memperhatikan dinamika yang terjadi di lapangan, serta mengembangkan setiap data yang masuk.
“Mbak Puan sendiri juga mengatakan Pak Anies ini menarik. Dari pernyataan Mbak Puan itu, kami terus lakukan pengembangan untuk mendengarkan komitmen akar rumput. Jadi suara dari kebhinekaan kita harus betul-betul mendapat perhatian,” ujarnya.
Sekalipun mendukung Anies jadi pertimbangan yang menarik, Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang konsisten memegang ideologi. Mengingat tantangan ke depan tidak mudah, ada hal-hal yang bisa kita kompromikan. Akan tetapi, bila sudah menyentuh wilayah strategis, keputusan sepenuhnya kepada Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.
“Ibu Megawati terus mencermati hari ke hari seluruh dinamika politik yang berkembang,” jelasnya