Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pemerintahan baru setuju menjaga defisit APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) di bawah tiga persen. Selain untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, hal itu juga sebagai upaya menjaga kepercayaan investor.
“Menjaga defisit APBN di bawah tiga persen. Ini adalah komitmen yang sama, dan sudah kami sampaikan juga kepada presiden terpilih Bapak Prabowo. Dia juga memberikan keyakinan dan arahan terhadap defisit di bawah tiga persen,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Senin (24/6).
Postur defisit dalam RAPBN 2025 nanti akan berkisar 2,29-2,82 persen. Angka Ini sudah memperhitungkan program makan bergizi gratis.
“Angka Rp 71 triliun itu ada dalam range postur defisit 2,29-2,82%. Jadi angka Rp 71 triliun bukan merupakan on top di atas itu, tapi sudah di dalamnya. Nanti kita akan susun pada saat kita menyusun RUU APBN 2025,” jelasnya.
Saat ini Kementerian keuangan terus berkomunikasi dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan komunikasi yang baik, masa transisi akan berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak terhadap perekonomian nasional.
“APBN transisi memang harus terus dikomunikasikan, dikoordinasikan, disinkronkan antara pemerintah saat ini yang menyusunnya dengan pemerintah yang akan menjalankan yaitu presiden terpilih dan wapres terpilih yaitu Pak Prabowo dan Gibran,” pungkasnya.