PDI Perjuangan menilai, Indonesia membutuhkan Mahfud MD sebagai sosok hebat yang menunjukkan integritas dan keteladanan.
Jakarta – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memuji prestasi maupun rekam jejak Mahfud MD di lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif.
“Kita memerlukan sosok-sosok yang tidak hanya punya pemahaman yang sangat luas terhadap politik hukum. Tapi juga menunjukkan integritas dan keteladanannya, dan itulah Prof Dr Mahfud MD,” kata Hasto.
Hasto menyampaikan itu usai menyimak paparan Mahfud MD ketika menjadi pembicara kunci Sekolah Hukum PDI Perjuangan, di Aula Sekolah PDI Perjuangan.
Hasto menekankan, nilai-nilai milik Menkopolhukam periode 2019-2024 itu relevan menghadapi problematika bangsa saat ini. Termasuk, dalam menjaga demokrasi di Indonesia, serta mencegahnya menjadi negara otoriter.
Sesuai paparan yang Mahfud MD, Hasto menggarisbawahi bagaimana rule of law hari ini berubah menjadi rule by law di Indonesia. Ia mengingatkan, itu semua bertentangan dengan apa yang menjadi perjuangan dari para pendiri bangsa. Para founding fathers sejak awal untuk menciptakan Indonesia merdeka berusaha membangun satu sistem hukum berdasar nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan dan spirit kebangsaan. Kemudian, mencari suatu dialektika nurani yang begitu indah.
Hasto menyampaikan, untuk mencari keadilan yang sejati kita harus menghadapi sistem yang bersifat sangat liberal kapitalistik. Sehingga, nantinya memunculkan kecenderungan legalisme otokrasi atau yang juga dikatakan populisme otoritarian
“Itulah kerusakan-kerusakan, tidak hanya dalam konteks desain hukum, tapi proses dan implementasinya,” ujar Hasto.
Hasto mengingatkan, dalam sistem NKRI berbentuk republik hanya ada satu badan atau satu lembaga yang memiliki kewenangan legislasi. Kini, sering ada kepentingan yang berasal dari luar yang mendorong kebijakan memakai jalur DPR melalui inisiatif.
“Padahal, dalam negara demokratis Prof Mahfud mengatakan bagaimana fungsi legislatif itu sebagai penentu kebijakan hukum dan pemerintah itu netral,” kata Hasto.
Sayangnya, ia melihat, hari ini dalam prakteknya semua berubah. Ada yang menitipkan pasal, lalu prosesnya super cepat, tanpa naskah akademik, tanpa mendengarkan aspirasi publik, sehingga muncul berbagai undang-undang yang aneh.
Mengutip Mahfud, Hasto meminta caleg-caleg terpilih dari PDI Perjuangan berani mengambil peranan penting dalam rangka merawat Indonesia. Salah satunya dengan membangun dan menegakkan demokrasi dan hukum substantif.
“Karena itulah, dengan Sekolah Hukum yang merupakan bagian dari rangkaian Sekolah Partai untuk menyiapkan calon anggota legislatif PDI Perjuangan ini juga sekaligus menjawab berbagai persoalan hukum saat ini,” ujar Hasto.