Jakarta – Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, membantah kabar yang mengatakan investasi di Indonesia dikuasai oleh China. Bahlil menjelaskan belakangan ini memang banyak investor China yang masuk ke Indoneia, tetapi China bukanlah satu-satunya investor.
Pada 2023, negara dengan investasi terbanyak di Indonesia adalah Singapura. China berada di posisi kedua, disusul Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat. Uni Eropa bahkan sudah masuk dalam daftar 10 negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia. Oleh sebab itu berkaca dari data yang ada, Bahlil membantah jika ada satu negara tertentu yang menguasai jumlah investasi di Indonesia.
Saat mengisi kuliah umum di Perguruan Tinggi Nadhatul Ulama di Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jawa Barat, Bahlil awalnya mengatakan bahwa pada kuartal I-2024, Indonesia menaruh target investasi sebesar Rp 1.650 triliun. Realisasi investasi pun sudah mencapai Rp 401,5 triliun atau 24% dari target.
“Kalau uang itu dirupiahkan di dalam gedung ini tidak cukup untuk ditampung,” kata Bahlil.
“Jadi kalau ada yang berbicara investasi kita hanya dikuasi satu negara tertentu yaitu China itu bohong besar karena (ada) datanya ini. Dan data ini di negara yang punya cuma dipunyai kementerian investasi,” jelasnya.
Soal Singapura menjadi negara dengan investasi terbanyak di Indonesia, Bahlil mengklarifikasi bahwa dana yang masuk bukan berasal dari warga Singapura. Melainkan dari uang orang Indonesia sendiri.
“Sebagian adalah uang orang Indonesia yang ditaruh di Singapura baru diinvestasi di Indonesia. Singapura menjadi hub pembangunan investasi kita,” pungkasnya.