Jawa Timur – Hasil penyelidikan Polda Jawa Timur terhadap kecelakaan yang pariwisata yang ditumpangi rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, telah diumumkan. Dari hasil olah TKP, kesaksian para saksi, serta CCTV di sekitar lokasi, diduga penyebab kecelakaan adalah human error.
“Sopir utama, sementara tidak ada (sopir cadangan). Jadi hanya satu sopir dan kenek,” kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes. Pol. Komarudin di Mapolres Jombang.
“Di perjalanan, pengakuan sementara dari sopir bus, sempat tertidur hingga bus lari ke kiri. Di depannya ada truk, lalu menabrak truk,” jelasnya.
Dilansir situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Yankes Kemkes), microsleep adalah kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena lelah atau mengantuk. Umumnya, microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik. Namun, durasi atau jangka waktu microsleep bisa bertambah lama apabila seseorang benar-benar memasuki waktu tidur.
Microsleep juga bisa terjadi dalam waktu yang berdekatan, misalnya saat seseorang mencoba dan gagal untuk tetap terjaga. Seringkali dalam microsleep, otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga.
Kecelakaan antara bus pariwisata Bimario dengan nomor polisi W-7422-UP dengan truk bernomor polisi N-9674-UH di Tol Jombang, Mojokerto, terjadi pada hari Rabu (22/5) dini hari. Kejadian berawal saat bus yang dikemudikan oleh melaju dari Yogyakarta menuju Malang.
Setibanya di KM 695+400 pengemudi yang membawa rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, tersebut diduga mengantuk sehingga tidak bisa menguasai kemudi sehingga oleng ke kiri dan menabrak truk di depannya. Truk yang di kemudikan Arif Yulianto (37), warga Lawang, Kabupaten Malang itu melaju di lajur kiri. Kecelakaan itu mengakibatkan badan bus ringsek parah.
Du aorang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Korban pertama atas nama yakni Edy Sulistiono (45) yang merupakan kenek bus. Korban kedua adalah Edy Kresna Handaka (61), guru di sekolah tersebut.