Jakarta – Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Hal ini sebagai langkah konkret Kemenag bagi calon jamaah haji lansia dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik pada musim haji 1445 Hijriah.
Data Kemenag mencatat, tahun ini ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas atau sebesar 21,41 persen. Layanan Haji Ramah Lansia dan disabilitas menjadi perhatian khusus Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Juru Bicara Kementerian Agama RI, Anna Hasbie, menjelaskan sejumlah ikhtiar yang dilakukan Kemenag, diantaranya menempatkan calon jamaah haji lansia pada kursi prioritas yakni kelas bisnis saat dalam penerbangan, baik menuju ke Tanah Suci atau ketika kembali ke Tanah Air. Selain itu juga membuka kuota pendamping jemaah lansia.
“Kita alokasikan secara khusus kuota pendamping jemaah lansia. Ini bagian upaya Kemenag wujudkan Haji Ramah Lansia,”jelas Anna.
Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji 2023, ada sejumlah kebutuhan layanan lansia yang tidak bisa secara optimal bisa diakses oleh petugas. Untuk itu, keberadaan pendamping yang umumnya adalah keluarga menjadi penting.
“Ada kebutuhan layanan di kamar mandi yang mungkin lebih pas jika keluarga yang mendampingi lansia. Sampai detil ini perhatian Gus Men agar jemaah nyaman beribadah.” sambung Anna
Selain hal teknis, upaya yang dilakukan Kemenag yakni merilis senam haji dengan gerakan yang juga ramah lansia. Langkah ini bertujuan agar bisa dipraktikkan lansia dalam menjaga kebugaran dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji.