Jakarta – Media sosial sedang dihantui oleh teori-teori dari film terbaru Joko Anwar yang berjudul Siksa Kubur. Tayang tepat di hari kedua lebaran, 11 April 2024, film ini langsung dibanjiri oleh penonton. Di hari keempat penayangan, sudah berhasil meraih 1.020.981 penonton. Antusias masyarakat mengenai film ini cukup tinggi, salah satu faktor ketertarikan utamanya adalah ‘The Power of Joko Anwar’.
Bagi pecinta film horor Indonesia, pasti sangat mengenal sosok Joko Anwar, ia merupakan director, pembuat naskah, sutradara, film-film horor ternama Indonesia. ‘Pengabdi Setan’, salah satu karya terbaiknya yang sudah tayang 2 sekuel, pada 2017 dan 2022. Joko Anwar dikenal sebagai perangkai kisah horor yang sangat diluar nalar, ia tak bosan-bosan membuat penontonnya berpikir. Apalagi ending dari film ini yang sangat menggantung, sehingga membuat banyak penonton tentunya bertanya-tanya mengenai kejelasannya.
“Aku emang suka ending yang, ‘Oh gak selesai banget.’ Jadi aku percaya ending itu dekat dengan kehidupan dan life goes on,” ujar Joko Anwar melalui siaran Spaces di X.
Sutradara 48 tahun kelahiran Medan itu juga menjelaskan bahwa, “Kalau ditanya film Siksa Kubur ini, dari semua film yang pernah kami lakukan, film ini paling layered. Seperti ngupas bawang, satu-satu bisa dilihat dari segi yang berbeda,” tambahnya. Maka tak heran jika banyak yang mengatakan film ini rumit tapi ini sudah menjadi ciri khas film garapan Joko Anwar.
Di akun X miliknya, @jokoanwar, ia juga rajin me-retweet cuitan-cuitan penonton yang mengungkapkan teorinya masing-masing. Jadi ia tidak terang-terangan mengatakan ending ceritanya, semuanya tergantung perspektif masing-masing orang. Namun Bang Joko juga menegaskan bahwa, film ini bukanlah open ending, endingnya hanya satu, namun tergantung bagaimana penonton mengambil dari sudut pandangnya masing-masing.
“Ada satu titik di dalam Siksa Kubur, ketika harus mengambil sebuah sikap, kalau berbeda sikap yang diambil, maka ending akan berbeda, iya (tergantung perspektif orang-orang),” ungkapnya melalui akun X-nya.
“Ending aslinya ya yang ada di filmnya. Nggak diganti ganti 🙂 Nggak ada (alternative ending). Dan ending-nya nggak open ending :),” tegas Joko Anwar di X-nya, 2 hari setelah penayangan. Semakin menarik bukan? Itulah yang membuat film ini jadi pembahasan di berbagai akun media sosial, terutama di X dan TikTok.
Berbicara soal film di tahun 2024 ini, memang menjadi tren yang sangat naik. Apalagi film ‘Agak Laen’ kemarin yang sampai menembus 9 juta penonton. Di saat yang bersamaan juga rilis film lanjutan dari KKN Desa Penari, berjudul ‘Badarawuhi di Desa Penari’ yang juga sudah mendapatkan 1 juta penonton dalam tiga hari penayangan. Semoga industri kreatif Indonesia melalui perfilman, bisa terus meningkat dan bawa dampak positif bagi banyak pihak.