Banyuwangi – Meskipun masa panen durian di daerah lain telah berakhir, namun hal tersebut tidak berlaku di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.
Di Songgon, kalian bisa mencicipi berbagai macam durian yang bakal memanjakan lidah yang bisa dipetik langsung di kebunnya. Salah satunya di kebun durian milik Slamet Haryadi yang diberi nama Durian Si Boneng.
Di kebun ini, terdapat berbagai varietas durian, mulai durian jenis mentega, merah, oranye, pink, bajul, kasur, dan paling diburu adalah durian jenis boneng.
Slamet mengatakan, jenis durian yang paling banyak diburu dan populer adalah durian boneng. Durian boneng ini dikembangkan oleh Slamet. Nama durian boneng terinspirasi dari nama julukan Slamet sejak kecil, yakni boneng.
“Durian si boneng sedang populer. Bahkan, penggemarnya sudah sampai mancanegara, seperti Tiongkok dan Malaysia,” katanya.
Durian boneng ini beratnya bisa mencapai 4 kilogram. Daging durian jenis ini sangat tebal dibandingkan dengan durian jenis montong. Rasanya juga manis legit dan ada sedikit rasa pahit. Selain daging tebal, juga terkadang tidak berbiji.
Kecamatan Songgon telah dikenal sebagai Kampung Durian. Tidak hanya kebun milik Slamet, namun banyak warga yang memiliki kebun durian. Banyak pohon durian Songgon yang telah berusia puluhan tahun.
Di Songgon terdapat 465 hektare lahan yang ditanami durian. Dan itu merupakan kreasi masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi di desanya.
Salah satu pelanggan yang datang dari Jakarta, Anton, mengatakan durian khas Songgon punya sensasi rasa dan tekstur yang berbeda jika dibandingkan dengan durian lokal dari daerah lainnya.
“Karena duriannya masih fresh dan dipetik langsung di kebun, rasa manis dan legitnya tuh beda kalau dibandingkan durian lokal yang lain,” kata Anton.
Dengan harga yang relatif murah, sambung Anton, durian Songgon sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh saat pulang mudik ke Jakarta.
“Untuk oleh-oleh tetangga dan teman ini cocok banget. Jadi pulang dari Banyuwangi mau bawa durian Songgon ini,” ucapnya.