Jakarta – Segenap keluarga besar redaksi Limapagi.id menyatakan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Presiden Komisaris PO Lorena, Kumpul Kariany Sembiring yang telah memberikan kontribusi tak ternilai dalam kemajuan dunia transportasi bus Indonesia.
Presiden Komisaris PO Lorena, Kumpul Kariany Sembiring, meninggal dunia pada Minggu, 24 Maret 2024. Kariany meninggal dunia di Singapura dalam usia 78 tahun.
Berita duka itu diunggah akun Instagram resmi @lorenatransport, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk., mengucapkan belasungkawa seturut meninggalnya presiden komisaris mereka. Kariany lahir pada 17 Oktober 1946 dan tutup usia pada 24 Maret 2024.
Kariany Sembiring merupakan istri dari Gusti Terkelin (GT) Soerbakti, pendiri Lorena Group. Kariany dan GT Soerbakti dikaruniai tiga anak, yakni Eka Sari Lorena Soerbakti, Dwi Ryanta Soerbakti, dan Trihayu Mitra Karina Soerbakti. Eka Sari dan Karina menjadi CEO dan Public Relations Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk , sementara Dwi Ryanta Soerbakti pernah menjabat anggota DPRD DKI Jakarta serta saat ini sebagai Ketua Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan.
PO Lorena merupakan salah satu perusahaan otobus terkenal di Pulau Jawa. Perusahaan ini didirikan oleh GT Soerbakti sejak tahun 1970. Kala itu bentuk perusahaan ini masih CV.
Pada 1984, PO Lorena semakin berkembang dan mulai bermain di rute Jakarta-Surabaya, dan dilanjutkan di kota-kota lain di Jawa, Madura, dan Sumatra. Tak hanya bus AKAP, PO Lorena juga bermain di segmen bus perkotaan dan berhasil memenangkan tender sebagai operator Transjakarta pada 2007 untuk koridor 5 dan 7.
Selanjutnya pada 2018 dan 2019, PO Lorena juga mengoperasikan 14 unit medium bus untuk shuttle bus di BSD City, Tangerang, dan mengoperasikan secara berkala sekitar 12 unit armada Jabodetabek Airport Connexion (JAC).
Menurut laporan keuangan per 30 September 2023, pendapatan LRNA meningkat menjadi Rp70,54 miliar, naik 3,77% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp67,98 miliar.
Di sisi lain, beban pendapatan langsung perusahaan mengalami penurunan sebesar 18,93% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai Rp49,04 miliar pada kuartal III/2023 dibandingkan dengan Rp60,49 miliar pada periode yang sama tahun lalu, Alhasil, LRNA mencatat laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,14 miliar, atau membaik dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp10,61 miliar pada kuartal III/2023.