Jakarta – Pernah dengar “drahorkom” sebelumnya? Itulah akronim dari drama, horor, dan komedi. Belakangan ini sangat viral film Agak Laen yang menjadi salah satu representasi film drahorkom Indonesia. Genre film terbaru ini diharapkan bisa menjadi genre khas Indonesia, karena dalam beberapa tahun terakhir, industri film Indonesia telah menghasilkan sejumlah film yang menggabungkan elemen-elemen dari ketiga genre tersebut. Pendekatan ini dapat memberikan variasi yang menarik bagi penonton, karena menciptakan pengalaman yang beragam dari segi emosi dan genre.
“Drahor, drama horor. Itu kita kuat banget. Dan kalau film ‘Agak Laen’ itu bisa mengangkat komedi, malah kita jangan-jangan bisa jadi drahorkom. Drama, horor, komedi yang bisa menjadi genre khusus (film Indonesia),” ujar Sandiaga Uno dalam jumpa pers mingguan yang digelar di Jakarta, Senin kemarin.
Dengan adanya penggabungan genre ini berhasil memberikan daya tarik tersendiri. Bagaimana tidak, film yang seharusnya seram dan ditakuti banyak orang menjadi film komedi yang sangat menghibur. Ditambah drama-drama yang mengharukan, membuat gabungan ketiga genre ini jadi favorit. Dari sisi drama memungkinkan eksplorasi karakter yang mendalam dan cerita yang kuat, sementara horor menciptakan ketegangan dan rasa takut yang intens, dan komedi memberikan elemen hiburan dan humor untuk meringankan suasana. Ketika ketiga genre ini digabungkan dengan baik, hasilnya bisa menjadi film yang menyajikan pengalaman yang lengkap dan memuaskan bagi penonton.
Penggabungan ini diharapkan bisa terus dipertahankan industri perfilman Indonesia, agar menjadi ciri khas dan berharap bisa menjadi pelopor bagi negara lain. Pintu ini telah dibuka oleh film Agak Laen yang menggabungkan ketiganya dan berhasil mencerminkan kreativitas serta keberagaman dalam industri film Indonesia. Hal ini memungkinkan para sineas untuk bereksperimen dengan berbagai jenis cerita dan gaya penyampaian, sehingga menciptakan film-film yang unik dan memikat bagi penonton lokal maupun internasional.
Sebelum Agak Laen ada beberapa film Indonesia yang bergenre drahorkom ini, namun tidak se-viral Agak Laen yang sampai saat ini sudah meraih 9 juta penonton dan menempati posisi kedua film Indonesia terlaris sepanjang masa. Beberapa film pendahulu diantaranya adalah “Ghost Buser” yang diperankan oleh Wulan Guritno dan Tora Sudiro. Juga film “Ghost Writer” dan “Reuni Z” yang berhasil menggabungkan ketiga genre tersebut.
Jika Indonesia berhasil membuat drahorkom ini sebagai sebuah tren, pasti nilai ekonomi dari sektor ekraf film akan meningkat. Diproyeksikan mampu berkontribusi 7,5-8 persen dari capaian ekraf tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1.414 triliun.
Dengan demikian, tidaklah heran apabila drahorkom menjadi ciri khas yang semakin diperhatikan dalam genre film Indonesia, karena mampu menyajikan kombinasi yang menarik dan beragam bagi penonton. Apalagi Indonesia punya banyak budaya mistis yang kental, jika bisa dipadukan Indonesia bisa jadi trendsetter bagi negara lain.